MerahPutih.com - Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan sikap atas memanasnya politik di Myanmar setelah pihak militer menangkap Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar, Win Myint, Senin (1/2) dini hari WIB.
Indonesia sangat prihatin atas perkembangan politik terakhir di Myanmar. Untuk itu, Indonesia meminta semua pihak di Myanmar untuk menahan diri dan mengedepankan pendekatan dialog dalam mencari jalan keluar dari berbagai tantangan dan permasalahan yang ada.
Baca Juga
Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Win Myint Ditahan Militer
"Sehingga situasi tidak semakin memburuk," tulis Kemlu RI dalam pernyataan tertulisnya pada Senin (1/2)
Indonesia mengimbau penggunaan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Piagam ASEAN, di antaranya komitmen pada hukum, kepemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional.
Kemlu juga meminta perselisihan-perselisihan terkait hasil pemilihan umum kiranya dapat diselesaikan dengan mekanisme hukum yang berlaku di Myanmar.

Myanmar jatuh ke dalam jurang krisis politik setelah pihak militer tidak mengakui hasil Pemilu yang dimenangkan oleh Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang didirikan Aung San Suu Kyi.
Seusai menangkap Aung San Suu Kyi dan para aktivis lainnya, militer mengangkat Panglima Militer Jenderal Besar Min Aung Hlaing sebagai pemimpin Myanmar.
Selain itu, dunia internasional juga mengecam tindakan semena-mena militer. Mereka meminta Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint dibebaskan. (*)
Baca Juga