MENDAYU, mengalun, dan sedikit terasa menyayat hati, lagu Für Elise bisa jadi salah satu komposisi klasik yang paling populer di seluruh dunia. Bayangkan saja lagu tersebut ada dimana-mana mulai dari film, kartun, nada tunggu pada panggilan telepon bahkan mainan anak juga sering memakai lagu ini untuk menjadi bagian darinya.
Judul lagu yang diambil dari bahasa Jerman itu bila diterjemahkan maka artinya akan menjadi Untuk Elise. Komposisi yang diciptakan oleh sang maestro klasik Ludwig van Beethoven ini memang melegenda. Banyak orang kemudian mencoba menguak siapa sebenarnya Elise yang disebut-sebut mengilhami mahakarya ini.
Baca Juga:
Ada beberapa nama yang sempat dianggap sebagai Elise yang menginspirasi lahirnya karya ini, sebut saja Therese Malfatti, Elizabeth Röckel dan Juliane Katherine Elisabet Barensfeld. Namun melansir dari The Guardian, seorang pakar yang mendalami kehidupan Beethoven menyatakan bahwa dirinya telah sampai pada kesimpulan kalau tidak pernah ada Elise. Setidaknya tidak ada Elise yang dikenal Beethoven yang menginspirasinya untukmenciptakan lagu tersebut.
Dalam buku yang akan datang, bertajuk Why Beethoven , Norman Lebrecht menyajikan bukti bahwa Bagatelle No 25 in A minor yang lebih dikenal sebagai Für Elise semata-mata ada karena kesalahan membaca pada manuskrip tahun 1810 yang kini telah hilang.
Lebrecht berpendapat bahwa Babette Bredl, seorang pensiunan guru asal Munich yang memiliki manuskrip tersebut pada tahun 1865, sedang melamun dan memikirkan cucunya sendiri yang bernama Elise, ketika dia membacakan dedikasi tertulis untuk seorang akademisi tamu, Ludwig Nohl. Baik Bredl maupun cucunya tidak pernah bertemu Beethoven, yang telah meninggal puluhan tahun sebelumnya yakni pada tahun 1827.
Baca Juga:
Agnez Mo Menangi 2 Penghargaan WPVR 2022 Year-End Pinnacle Awards

Sementara itu Nohl seorang ahli yang dihormati, sedang mengunjungi Bredl untuk memeriksa beberapa manuskrip yang dimilikinya. Melihat manuskrip Bagatelle No 25 in A minor, karya Beethoven, Nohl sangat antusias dan meminta izin pada Bredl untuk menyalin manuskrip tersebut dan memasukkannya ke dalam volume Beethoven tahun 1867 miliknya.
Bersamaan dengan hal tersebut nama Elise juga ikut tersalin ke dalamnya. Dalam bukunya, Lebrecht menulis tentang daya tarik gubahan yang bertahan lama; “Hampir tidak ada ruang di Bumi yang tidak diserbu. Mulai dari ruang tunggu bandara hingga nada dering telepon. Namun, di era ketika semua informasi seharusnya dapat diambil secara online, melacak Elise yang asli terbukti membuat frustrasi.”
Para ahli juga telah meneliti buku catatan Beethoven yang berkaitan dengan periode penulisannya, mencari penyebutan Elise. Lebrecht menyatakan kalau hanya ada dua orang yang muncul sebelum tahun 1810 yang dicurigai sebagai Elise, tetapi keduanya telah dikesampingkan. (dsh)
Baca Juga:
Ramengvrl Bakal Sepanggung dengan Travis Scott hingga Cardi B