Teknologi

Sextortion Meningkat Semenjak Pandemi

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 13 Juli 2022
Sextortion Meningkat Semenjak Pandemi

Sextortion tidak seperti kejahatan seksual lain, karena korban dan pelaku tidak berinteraksi secara luring. (Foto: Pexels/Pixabay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEXTORTION atau pemerasan via webcam adalah contoh kejahatan digital terorganisir. Penelitian menunjukkan, pemerasan jenis ini meningkat selama pandemi COVID-19.

Istilah sextortion adalah kombinasi dari sexual dan extortion atau pemerasan yang digunakan untuk menggambarkan ketika korban didorong untuk melakukan tindakan seksual dari jarak jauh, di depan webcam mereka, kemudian direkam.

Baca Juga:

Game 'EndeavorRx' Diresepkan Dokter untuk Atasi ADHD

peras
Sebaiknya hindari menjadi korban sejak awal, salah satunya dengan tutup kamera web kamu. (Foto: freepik/wirestock)

Rekaman dan foto digital ini kemudian digunakan untuk memeras individu. Pemeras mengancam untuk mempublikasikan materi secara daring dan mengirim ke keluarga, teman, serta rekan kerja, kecuali korban mau membayar.

"Korban kelihatannya dihubungi tiba-tiba oleh 'pemikat'. Pemikat akan menargetkan individu melalui aplikasi kencan dan situs pornografi, dan melalui platform media sosial yang digunakan banyak orang," jelas professor psikologi Coral Dando, PhD dari University of Westminster, London, Inggris.

Dia menambahkan, mereka mungkin penipu yang menggunakan identitas palsu dan menyamar sebagai orang lain (biasanya muda, cantik, tampan dan/atau kaya), dan menjangkau via daring untuk mengirim pesan massal ke banyak calon korban.

"Isi dan gaya pesan jenis sexting dirancang untuk memikat individu. Ketika penerima merespons, percakapan digital dengan sangat cepat menjadi genit dan menggairahkan secara seksual, dan bahkan terkadang terasa seperti hubungan atau persahabatan," tulis Dando dalam artikelnya di Psychology Today.

Menurutnya, kepercayaan akan dibangun dengan cepat, dan dalam kegembiraan saat korban dibebaskan untuk melakukan tindakan seks atau mengirim foto seksual.

Sextortion unik karena tidak seperti bentuk kejahatan seksual lainnya, korban dan pelaku tidak pernah berinteraksi secara luring, sehingga tidak ada kontak tatap muka secara langsung.

Jika kamu menjadi korban pemerasan, panduannya sangat jelas:


1) Jangan bayar

2) Simpan bukti, ambil tangkapan layar. Simpan pesan dan gambar. Kumpulkan tautan URL ke tempat informasi dibagikan secara daring

3) Laporkan ke perusahaan media sosial jika komunikasi terjadi di platform tersebut

4) Laporkan ke penyedia layanan internet

5) Blokir semua komunikasi dengan orang yang menargetkan kamu

Baca Juga:

Dua Dekade, Bluetooth masih belum 'Bersahabat'

peras
Polisi dan organisasi korban sextortion mendesak agar melapor dan jangan membayar pemeras. (Foto: freepik/DCStudio)

Namun, sebaiknya hindari menjadi korban sejak awal. Ada beberapa aturan praktis sederhana yang bila dikombinasikan dengan kesadaran diri tentang suasana hati. Misalnya, akan membantu mencegah kamu menjadi mangsa, yaitu:


1) Jangan terlalu banyak berbagi dan mem-posting terlalu banyak informasi pribadi secara daring

2) Gunakan semua pengaturan privasi media sosialmu

3) Gunakan nama panggilan di situs kencan

4) Jangan pernah menerima teman yang tidak dikenal di media sosial

5) Tutup kamera web kamu

6) Jangan mengklik tautan atau mengunduh file sembarangan

Komunikasi digital yang aman


Sextortion terus meningkat karena komunikasi digital bersifat anonim dan aman. "Individu sering melaporkan merasa seperti orang yang berbeda, dan karena itu mereka berperilaku berbeda. Pemerasan daring mengurangi keterikatan perilaku. Karena itulah hubungan yang berlangsung daring sering kali dilakukan dengan merahasiakan identitas," Dando menjelaskan.

Menurutnya, perilaku beracun seperti perundungan daring dan perilaku seksual fantasi yang tidak akan dilakukan oleh banyak individu selama hubungan tatap muka luring pun kemudian dengan bebas terjadi secara daring.

Laki-laki memiliki risiko yang jauh lebih tinggi dibandingkan perempuan untuk menjadi korban pemerasan, tetapi laki-laki juga paling sering menjadi pelaku. Penelitian terbaru menunjukkan, laki-laki lebih sering menjadi korban karena mereka cenderung menjadi sasaran lebih pasti karena menghabiskan lebih banyak waktu daring.

Selain itu, memiliki perbedaan gender dalam membangun identitas daring juga dapat menyebabkan risiko yang lebih tinggi menjadi korban sextortion untuk laki-laki. Beberapa perbedaan etnis juga muncul. Misalnya, kulit hitam dan perempuan asli Amerika ditemukan menjadi korban pemerasan lebih sering selama pandemi daripada kelompok lain, begitu pula individu LGBTQ serta remaja.

Meskipun ada peningkatan laporan pemerasan selama beberapa tahun terakhir, ini sangat mungkin merupakan kejahatan yang tidak dilaporkan. Namun, polisi dan organisasi korban sextortion mendesak agar melapor dan jangan membayar pemeras. (aru)

Baca Juga:

Emoji Bantu Kamu Berkomunikasi Lebih Jelas dan Cepat

#Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Fun
POCO F8 Ultra Sudah Raih Sertifikasi NBTC, Kemungkinan Debut Global dalam Waktu Dekat
POCO F8 Ultra kini sudah meraih sertifikasi NBTC Thailand. Kabarnya, HP itu siap meluncur akhir 2025 atau awal 2026.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
POCO F8 Ultra Sudah Raih Sertifikasi NBTC, Kemungkinan Debut Global dalam Waktu Dekat
Fun
Bocoran OPPO Reno 15 Pro Max Terungkap, Berikut Spesifikasi Lengkapnya!
OPPO Reno 15 Pro Max akan segera meluncur di Tiongkok. Spesifikasi HP tersebut telah diungkapkan Digital Chat Station.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Bocoran OPPO Reno 15 Pro Max Terungkap, Berikut Spesifikasi Lengkapnya!
Fun
DxOMark Sebut iPhone 17 Pro Punya Kamera Selfie Terbaik, Kalahkan Google dan Honor
iPhone 17 Pro disebut punya kamera selfie terbaik. Hal itu terungkap berdasarkan laporan DxOMark. HP Apple itu mengalahkan Google dan Honor.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
DxOMark Sebut iPhone 17 Pro Punya Kamera Selfie Terbaik, Kalahkan Google dan Honor
Lifestyle
Anomali Apple: iPhone Air Kurang Laris, Tapi Produksi iPhone 17 Malah Diborong Habis
Performa iPhone Air yang kurang memuaskan ini mencerminkan tren yang terlihat di seluruh pasar smartphone
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Anomali Apple: iPhone Air Kurang Laris, Tapi Produksi iPhone 17 Malah Diborong Habis
Indonesia
Presiden Prabowo Gelar Rapat Terbatas di Kertanegara, Bahas Pengembangan STEM dan Swasembada Energi-Pangan
Mensesneg hingga Mendkiti Saintek turuh hadir dalam rapat terbatas di Kertanegara.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 19 Oktober 2025
Presiden Prabowo Gelar Rapat Terbatas di Kertanegara, Bahas Pengembangan STEM dan Swasembada Energi-Pangan
Fun
iPhone 18 Pro Bakal Dilengkapi Kamera Aperture Variabel, Kerja Sama dengan 2 Perusahaan Tiongkok
iPhone 18 Pro akan dilengkapi kamera aperture variabel. Apple bekerja sama dengan dua perusahaan Tiongkok untuk mengembangkan fitur ini.
Soffi Amira - Sabtu, 18 Oktober 2025
iPhone 18 Pro Bakal Dilengkapi Kamera Aperture Variabel, Kerja Sama dengan 2 Perusahaan Tiongkok
Lifestyle
ChatGPT bakal Izinkan Konten Erotis untuk Pengguna Dewasa
Sebagai upaya memperlakukan pengguna dewasa sebagai orang dewasa.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
ChatGPT bakal Izinkan Konten Erotis untuk Pengguna Dewasa
Lifestyle
Engsel iPhone Fold yang Bakal Meluncur Tahun Depan Cuma Rp 1 Juta, Harga HP-nya DIperkirakan Tembus Rp 30 Juta
Potensi masuknya Luxshare-ICT sebagai pemasok engsel mengindikasikan bahwa biaya masih memiliki ruang untuk terus menurun
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
Engsel iPhone Fold yang Bakal Meluncur Tahun Depan Cuma Rp 1 Juta, Harga HP-nya DIperkirakan Tembus Rp 30 Juta
Fun
OPPO Find X9 Series Meluncur Global 28 Oktober, ini Spesifikasi Lengkapnya
OPPO Find X9 Series akan dirilis global pada 28 Oktober 2025. Berikut ini adalah spesifikasi lengkapnya.
Soffi Amira - Jumat, 17 Oktober 2025
OPPO Find X9 Series Meluncur Global 28 Oktober, ini Spesifikasi Lengkapnya
Fun
Samsung Bakal Hentikan Seri Edge, Bagaimana Nasib Galaxy S26?
Samsung akan menghentikan seri Edge. Namun, Samsung Galaxy S26 Edge bisa jadi model terakhir yang bakal dirilis.
Soffi Amira - Jumat, 17 Oktober 2025
Samsung Bakal Hentikan Seri Edge, Bagaimana Nasib Galaxy S26?
Bagikan