Setneg tak Izinkan Formula E Digelar di Monas, PSI: Dibatalkan Saja
MerahPutih.com - Sekretariat Negara (Setneg) tidak mengizinkan ajang Formula E menggunakan kawasan Monumen Nasional (Monas). Setneg memerintahkan Pemprov DKI Jakarta untuk mengadakan ajang tersebut di lokasi lain, karena Monas merupakan kawasan cagar budaya.
Anggota Komisi D Fraksi PSI, Justin Adrian mengusulkan agar Formula E di Jakarta dibatalkan dan anggaran Rp 1,2 triliun dialokasikan untuk antisipasi banjir.
Baca Juga
HPPI: Ajang Formula E Jadi Faktor Pertumbuhan Ekonomi Jakarta di 2020
"Awal tahun baru 2020 Jakarta mengalami banjir besar, padahal cuma hujan sehari. Seharusnya antisipasi banjir menjadi prioritas utama Pemprov DKI, bukan Formula E," kata Justin melalui keterangan tertulisnya yang diterima Merahputih.com, Kamis (6/2).
Justin menilai, dengan adanya penolakan ini, sebaiknya Pemprov DKI meninjau kembali event mobil balap berenergi listrik itu. Apalagi, jika lokasi dipindahkan ke jalan-jalan umum, maka akan menyebabkan kemacetan parah.
Baca Juga
PSI Minta Formula E Dibatalkan, Gerindra: Saat Rapat Orangnya Cuma Diam
“Dari awal, kami menolak karena manfaat acara ini tidak jelas. Jika masih ngeyel juga, maka jelas sekali bahwa Pemprov DKI memang tidak punya prioritas yang jelas. Saya usul, sebaiknya Formula E dibatalkan, lalu uangnya buat antisipasi banjir yang lebih mendesak,” tutur Justin.
Justin menegaskan bahwa terdapat tiga program antisipasi banjir yang lebih layak menjadi prioritas Pemprov DKI, yaitu perbaikan tanggul, normalisasi sungai, dan perbaikan pompa.
Dia menuturkan, survei Kementerian PUPR menemukan 44 tanggul rusak di Jabodetabek. Salah satunya, ada tanggul jebol di Kramat Jati, Jakarta Timur, namun warga sekitar terpaksa memperbaikinya secara swadaya.
Baca Juga
“Saking lambatnya Pemprov DKI, warga sampai memperbaiki tanggul sendiri. Uang dan materialnya dari warga semua Rp 20 juta. Uang segitu ngga ada apa-apanya dibanding anggaran Formula E sebesar Rp 1,2 triliun," tutup Justin. (Asp)