Setahun Pandemi di Tanah Air: Tingkat Penambahan Kasus Melandai, Kesembuhan Meningkat

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 03 Maret 2021
Setahun Pandemi di Tanah Air: Tingkat Penambahan Kasus Melandai, Kesembuhan Meningkat
Ilustrasi (Antara/Pixabay)

MerahPutih.com - Pandemi COVID-19 di Indonesia berlangsung setahun, sejak kasus pertama dilaporkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 lalu.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, secara rinci pada perkembangan kasus aktif di Indonesia, awalnya meningkat tajam.

Tetapi terus menunjukkan penurunan yang konsisten, bahkan cukup drastis hingga Oktober 2020.

Baca Juga:

Jemaah Haji 2021 Diwajibkan Vaksin COVID-19

Sementara sejak November 2020 hingga saat ini, trennya terlihat fluktuatif dan cenderung melandai, serta tidak setajam dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Dibandingkan kasus aktif dunia, pada Maret 2020 naik tajam, kemudian trennya melandai hingga awal Oktober 2020.

Tren ini menunjukkan peningkatan selama Oktober dan cenderung kembali melandai hingga saat ini.

"Data per 1 Maret 2021, perbandingan kasus aktif di Indonesia sebesar 11,41 persen dan dunia 19,05 persen," imbuh Wiku dalam keterangannya yang dikutip, Rabu (3/3).

Sementara, kasus kematian di Indonesia cenderung fluktuatif meningkat sejak awal April 2020. Namun, selanjutnya, persentase kematian cenderung melandai.

Pada kasus kematian dunia, juga meningkat tajam pada Maret - April 2020. Kemudian sejalan dengan Indonesia, trennya melandai hingga saat ini.

Tangkapan layar saat Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan keterangan kepada wartawan dalam agenda bertajuk "Perkembangan Penanganan Covid-19 dan Tanya Jawab Media yang ditayangkan secara daring dari Media Center Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Selasa (2/3/2021). (ANTARA/Andi Firdaus)
Tangkapan layar saat Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan keterangan kepada wartawan dalam agenda bertajuk "Perkembangan Penanganan Covid-19 dan Tanya Jawab Media yang ditayangkan secara daring dari Media Center Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Selasa (2/3/2021). (ANTARA/Andi Firdaus)


Per 1 Maret 2021, persentase Indonesia sebesar 2,71 persen, dan dunia 2,22 persen dengan selisih 0,5 persen.

Lalu pada kesembuhan di Indonesia, persentasenya menunjukkan kenaikan tajam hingga Agustus 2020. Angka ini kemudian melandai meskipun terus menunjukkan peningkatan hingga saat ini.

Sedangkan kesembuhan dunia sempat mengalami penurunan drastis selama Maret 2020, dan meningkat hingga saat ini.

Per 1 Maret 2021, persentase kesembuhan di Indonesia sebesar 85,88 persen. Sedangkan di dunia sebesar 78,74 persen.

Melihat perkembangan ini Indonesia memiliki persentase kasus aktif lebih rendah dari dunia, dan persentase kesembuhan yang lebih tinggi dari dunia.

"Harus memastikan bahwa kasus aktif dapat ditekan hingga 0 kasus dan tidak ada sama sekali," lanjutnya.

Selain itu, angka kematian di Indonesia yang lebih tinggi dari dunia, juga menjadi hal yang harus segera diperbaiki.

Tidak hanya persentasenya saja, tetapi jumlah kematian di Indonesia yang mencapai lebih dari 36 ribu orang, adalah hal yang tidak bisa ditoleransi.

Angka tersebut melambangkan nyawa yang penambahannya harus ditekan hingga tidak ada kematian sama sekali.

Untuk itu, kualitas penanganan adalah kunci menekan kasus aktif dan kematian, serta meningkatkan kesembuhan.

Baca Juga:

Hanya Andalkan Vaksin Tak Jaminan Lolos dari Infeksi COVID-19

Sayangnya, Indonesia kini dihadapkan pada varian baru corona Inggris B117. Virus ini diyakini 70 persen lebih cepat menular.

Hal ini diungkap Dante Saksono Wakil Menteri Kesehatan, tepat setahun sejak temuan 2 kasus pertama COVID-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020.

Wamenkes mengumumkan ada dua kasus varian corona Inggris B117 yang ditemukan di Indonesia saat ini.

"Ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan 2 kasus. Artinya apa, artinya kita kana menghadapi pandemi ini dengan tingkat kesulitan yang makin berat," lanjutnya. (Knu)

Baca Juga:

Epigallo, Kandungan Teh Hijau Mampu Atasi COVID-19

#Virus Corona #COVID-19
Bagikan
Bagikan