Sesi Ketahanan Pangan G20 Sebaiknya Bahas Kedaulatan Dalam Negeri Ketua DPD RI, LaNyalla Mattalitti. Foto: DPD RI

MerahPutih.com - Salah satu ancaman global yang serius adalah krisis pangan dunia. Dan peringatan soal itu sudah disampaikan Badan Pangan Dunia (FAO).

Sehingga, dalam pembahasan G20 Sesi Ketahanan Pangan, Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti berharap Indonesia serius membahas ketahanan pangan dengan paradigma kedaulatan dalam negeri.

Baca Juga

Polisi Gelar Patroli Skala Sedang Tingkatkan Pengamanan Kawasan Wisata di Bali

“Artinya Indonesia mampu membangun ketahanan pangan tanpa ketergantungan dengan bahan yang kita tidak berdaulat. Alias yang masih harus kita impor. Termasuk bahan baku pupuk kimia dan obat-obatan serta vaksin ternak,” ujarnya, di Bali, Senin (15/11).

Untuk itu, menurut Ketua Dewan Penasehat KADIN Jawa Timur itu, industri penunjangnya harus dibangun di sini, dengan bahan baku yang ada di sini.

Dikatakan LaNyalla, negara-negara G20 sudah menerapkan bioteknologi agrikultur. Termasuk AS, Brasil, Tiongkok dan India. Tetapi Indonesia masih mendiskusikan. Padahal memiliki Lembaga Riset dan Penelitian untuk itu.

“Bioteknologi terbukti sebagai jawaban atas perubahan iklim, krisis air, sekaligus pengurangan pestisida dan emisi karbon dunia. Itu jika orientasi bioteknologi dibaurkan dengan program lingkungan hidup dan energi hijau,” imbuhnya.

Baca Juga

Menteri LHK Ungkap Bambu Jadi Solusi Dampak Perubahan Iklim di KTT G20

Karena itu ia berharap, Sesi Ketahanan Pangan G20 juga mendengar aspirasi dari para pegiat lingkungan, seperti Greenpeace, Walhi dan lainnya. Yang sudah menyuarakan beberapa kritik dan masukan mereka.

“Kritik mereka membangun. Termasuk kritik terhadap program Food Estate Singkong di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, yang kini videonya viral. Selain dianggap gagal, juga berdampak alih fungsi hutan cukup luas,” urainya.

Padahal, lanjut LaNyalla, pemerintah sendiri sudah mengatakan, melalui Menkeu, bahwa ada ancaman yang lebih dahsyat dari Pandemi COVID-19, yaitu perubahan iklim, karena pemanasan global yang juga disumbang deforestasi hutan.

LaNyalla juga memberi masukan bahwa Indonesia masa depan, dengan keunggulan komparatif sumber daya alam serta jumlah penduduk usia produktif, seharusnya mampu menjadi lumbung pangan dunia dan penghasil oksigen melalui biodiversitas hutan. (Pon)

Baca Juga

Indonesia Dorong Penghapusan Utang Negara Berkembang dan Miskin

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Golkar Tegaskan Tetap Solid di Bawah Kepemimpinan Airlangga Hartarto
Indonesia
Golkar Tegaskan Tetap Solid di Bawah Kepemimpinan Airlangga Hartarto

"Sampai saat ini Partai Golkar tetap solid di bawah kepemimpinan Ketua Umum Pak Airlangga Hartarto," kata Dave di Kota Cirebon, Sabtu (29/7).

Waketum PPP Sebut Hanya Jokowi dan Tuhan yang Tahu Kapan Reshuffle Kabinet
Indonesia
Waketum PPP Sebut Hanya Jokowi dan Tuhan yang Tahu Kapan Reshuffle Kabinet

"Saya kira yang tahu ya Presiden sama Allah SWT, termasuk kapannya dan siapanya," ujarnya.

Pj DKI 1 Janji Perbaiki RPTRA Kalijodo Terbengkalai
Indonesia
Pj DKI 1 Janji Perbaiki RPTRA Kalijodo Terbengkalai

Pj DKI Heru bakal memberpaiki hingga mempercantik kembali RPTRA Kalijodo.

Realisasi APBD DKI Tahun 2022 Tak Capai Target
Indonesia
Realisasi APBD DKI Tahun 2022 Tak Capai Target

Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2022 Provinsi DKI Jakarta tidak memenuhi mencapai target yang ditetapkan.

Keluarga Brigadir J Kecewa terhadap Putusan MA Kurangi Hukuman Ferdy Sambo Cs
Indonesia
Keluarga Brigadir J Kecewa terhadap Putusan MA Kurangi Hukuman Ferdy Sambo Cs

Kamarudin Simanjuntak menyatakan kekecewaannya atas putusan Mahkamah Agung (MA) terhadap vonis Ferdy Sambo cs.

Puan dan Airlangga Sepakat Samakan Persepsi Bangun Bangsa dan Negara
Indonesia
Puan dan Airlangga Sepakat Samakan Persepsi Bangun Bangsa dan Negara

"Sebagai partai nasionalis yang sama-sama sudah mengarungi asam garam, pasang surut dinamika bangsa negara, kami memahami dan menyepakati bahwa kita harus bisa bersama-sama dalam membangun bangsa dan negara,” kata Puan.

6 Desa di Wilayah Puncak Bogor Diterjang Banjir Bandang dan Longsor
Indonesia
6 Desa di Wilayah Puncak Bogor Diterjang Banjir Bandang dan Longsor

Bencana banjir dan longsoran tanah tersebut terjadi di Kampung Pesanggrahan Desa Citeko, Kampung Pasir Panjang Desa Jogjogan, Desa Batulayang, Desa Cibeureum, Desa Tugu Selatan

Halalbihalal 27 April Batal, ASN Kemenkumham Boleh Perpanjang Cuti
Indonesia
Halalbihalal 27 April Batal, ASN Kemenkumham Boleh Perpanjang Cuti

ASN Kemenkumham diperbolehkan menunda kembali ke Jakarta dengan menggunakan skema cuti tahunan

Politikus Gerindra Desmond J Mahesa Tutup Usia
Indonesia
Politikus Gerindra Desmond J Mahesa Tutup Usia

Politikus Partai Gerindra Desmond J Mahesa meninggal dunia, Sabtu (24/6).

[HOAKS atau FAKTA]: Ganjar Pranowo Dipecat dari PDIP
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ganjar Pranowo Dipecat dari PDIP

Dalam unggahan tersebut, terdapat potongan video dari Megawati yang ditambahi dengan narasi berbunyi, “RESMI: ganjar pr4n0w0 di pecat dari pedeipeh”.