Serupa tapi Enggak Sama, Gudeg dari Yogyakarta, Solo, dan Semarang
JAWA Tengah gudangnya gudeg. Olahan lezat nangka itu bahkan hadir dalam 3 versi di wilayah Jateng. Meskipun demikian, orang lebih mengenal Yogyakarta sebagai kota asal gudeg. Padahal, Solo dan Semarang juga punya sajian gudeg yang enggak kalah enak. Pernah nyicip?
Jika sudah pernah mencicipi ketiga jenis gudeg di 3 daerah itu, kamu pasti sedikit mengenali perbedaan di antara ketiganya. Ya, meskipun namanya sama-sama gudeg, setiap daerah punya ciri khas lo. Kayak apa sih?
1. Gudeg Yogyakarta
Sebagai 'Kota Gudeg', enggak mengherankan jika Yogyakarta diramaikan lapak gudeg. Dari yang terkenal seperti daerah Wijilan sampai di pasar tradisional. Semuanya menggoda selera.
Saat mencoba gudeg Yogyakarta, kamu akan langsung mengenalinya dari tampilan warna yang lebih cokelat ketimbang gudeg dari daerah lain. Warna yang lebih pekat itu didapat dari penambahan lebih banyak gula jawa. Selain itu, gudeg dari daerah ini juga punya tekstur yang kering, tanpa kuah.
Karena memakai gula jawa lebih banyak, gudeg Yogyakarta pun otomatis jadi terasa lebih manis. Biar rasanya seimbang, gudeg Yogyakarta selalu disajikan bersama sambal krecek yang pedas nikmat.
Kamu bisa mencicip gudeg Yogyakarta langsung di tempat atau membawanya untuk oleh-oleh. Biasanya, gudeg akan dikemas dalam besek atau kendil. Pengemasan itu merupakan tradisi penyajian makanan ala keraton.