Sering Jadi Ajang Flexing Pencapaian, Yuk Kembalikan Esensi Reunian Buka Bersama
BADAI COVID-19 mulai pada Ramadan 2022. Undangan buka bersama pun mulai banjir. Undangan buka bersama teman SD, teman SMP, temen SMA, teman kuliah, teman indekos, hingga teman mengaji waktu TK pun ada! Eh tapi, enggak semua orang semangat menghadiri undangan tersebut loh.
Secara umum, seturut laporan Jakpat Survey Report Welcoming Ramadan 2022, enam dari sepuluh orang atau 3,84 dari skala 5,0 ingin melaksanakan buka puasa bersama meski beberapa di antaranya masih ada kecemasan tentang COVID-19.
Pada survei melibatkan 1095 responden pada 23-24 Februari 2022 mencatat 33 persen responden mengaku sangat tertarik, 28 persen tertarik, 31 persen merasa belum bisa menentukan pilihan, sementara 6 persen tidak tertarik, lalu 1 persen sangat tidak tertarik melaksanakan buka puasa bersama di Ramadan 2022.
Baik responden mengaku khawatir dengan COVID-19 maupun tidak begitu khawatir, sama-sama ingin merencanakan buka puasa bersama di restoran dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat, tersedia tempat melaksanakan salat, ada tempat khusus mencuci tangan, restoran punya sirkulasi udara bagus, dan setiap pramusaji berikut staf lainnya tetap menggunakan masker.
Selain karena kekhawatiran terhadap COVID-19, ada alasan lain sehingga seseorang malas menghadiri undangan buka puasa bersama. Mereka ogah ketemu teman flexing.
BACA JUGA:
BACA JUGA:
Kalo suasana mulai menghangat dan makanan sudah disantap selanjutnya bisa masuk ke topik pembicaraan sangat khas: mengenang keabsurdan masa muda!
"Inget enggak lo? Waktu SD kita naik sepeda bareng terus lo dicegat orang dan tiba-tiba ditabok? ucap salah seorang kawan kembali mengingat keapesan bestie lainnya saat SD. "Iya ih sial! Sumpah itu random banget!" sahut temanmu dengan wajah memerah. Semua teman semeja pun langsung tertawa.
Dari sana kalian bisa saling lempar kenangan saat bersama dulu. Boleh juga sedikit nyentil tentang mantan temanmu. Ehem! Biasanya nih, obrolan macam itu berlanjut jadi kepoin sosmed si mantan.
Selanjutnya, kamu bisa saling sharing kehidupan masing-masing. Kalo ada flexing (sengaja ataupun enggak sengaja) jangan terpengaruh! Cobalah untuk ikut merasakan kebahagiaannya dan beri ucapan selamat dengan tulus.
Toh dengan begitu kamu jadi dapat energi positifnya juga kan? Kalo ternyata ada teman update hal kurang menyenangkan, beri semangat. Bisa jadi pertemuan kalian itu memberi perubahan baru bagi hidupnya. Perubahan lebih positif untuknya. Kamu juga bisa loh promosi usahamu atau temanmu saat reunian. Jangan lupa ikut promosi usaha salah satu temanmu dengan unggah di media sosial.
Salah satu kebiasaan susah ilang saat reunian adalah ngomongin mereka yang enggak datang di reunian. Yuk coba ubah obrolan jadi lebih positif. Reuni kecil saat buka puasa bersama meski singkat tapi bisa jadi healing bahkan jeda sementara dari kesumpekan kerja atau rutinitas harian lainnya. Jadi, jangan rusak momen berharga tersebut untuk tempat flexing. (Avia)