Kesehatan
Sering Dianggap Sepele, 4 Kesalahan Saat Mandi Ini Bisa Sebabkan Kulit Kering
BYUR, air disiram secara acak guna membilas tubuh yang penuh busa sabun. Tak peduli akan suhu air dan durasi mandinya yang penting rambut dan tubuh basah semua. Menurutmu, esensi dari mandi hanya sesederhana membasuh sekujur badan dengan air. Mayoritas orang juga berpikir demikian.
Meski kelihatannya simpel, ternyata mandi tidak sesederhana itu, loh. Dalam sesi webinar bertajuk 'Jangan Sampai Pruritus dan Kulit Kering Menurunkan Kualitas Hidup Usia Lanjut', dr. Amelia Setiawati Soebyanto, SpDV menjelaskan, kebiasaan mandi yang salah dapat menyebabkan kulit kering atau xerosis. Hal ini bisa terjadi semakin parah jika sudah menginjak usia lansia atau di atas 65 tahun.
Secara garis besar, ada empat kebiasaan mandi yang sering salah dilakukan oleh orang-orang. Selain menyebabkan kulit kering, kebiasaan salah yang berkepanjangan ini juga dapat menimbulkan sensasi gatal di kulit atau pruritus.
Baca juga:
1. Mandi terlalu lama
Kamar mandi rasanya seperto bilik karaoke pribadi paling mantap di rumah. Sambil mandi atau keramas, tak lupa berbait-bait lagu dinyanyikan. Asyik memang, tetapi kamu jadi tak sadar kalau puluhan menit sudah terlewatkan.
Akibatnya, lapisan terluar kulit jadi rusak dan gampang mengelupas karena menyerap terlalu banyak air. Durasi mandi yang paling aman, terutama untuk lansia, adalah 5 hingga 10 menit saja.
2. Senang berendam di bathtub
Berendam di bathtub ala artis di TV terasa keren sekaligus membuat rileks, kan? Tidak salah sih. Namun, berendam dalam air terlalu lama dapat membuat kulit mengerut dan cepat kering atau oversaturated.
Dampak jangka panjangnya adalah kulit jadi terasa gatal karena mengelupas. Hal ini juga menjadi salah satu gejala xerosis. Jika memang ingin berendam, lakukan jarang-jarang dan tidak tiap hari.
Baca juga:
Kenapa Banyak Orang Mendapat Banjir Ide Saat di Kamar Mandi?
3. Mandi dengan air panas
Suhu air yang terlalu panas bisa membuat kulit mengalami sensasi melepuh dan kering. Sayangnya, banyak lansia yang memakai air panas sebagai solusi kilat dari kulit yang gatal.
Memang benar kalau rasa gatal pada kulit akan mereda jika disiram oleh air panas. Namun, itu hanya sementara. Setelah suhu kulit normal lagi, rasa gatal akan kembali dan terasa jauh lebih parah.
"Sebenernya air dingin itu masih lebih baik daripada air panas. Tapi kalau bisa, pilih mandinya air yang biasa aja," jelas dr. Amelia kepada Merahputih.com, Kamis (3/11).
Jadi, suhu air yang paling aman dan baik adalah air hangat dan air normal (tidak terlalu dingin). Jenis air ini baik untuk mencegah kekeringan pada kulit dan menghindari dari rasa gatal.
4. Menggunakan sabun yang bersifat iritatif
Beberapa jenis sabun berpotensi membuat kulit jadi kering, misalnya sabun antibakteri dan sabun pemutih kulit. Kandungan di sabun ini bersifat iritatif dan bisa membunuh bakteri baik pada kulit.
Untuk itu, lebih baik pilih sabun yang mild, tidak beraroma kuat, dan tidak mengandung bahan iritatif. (mcl)
Baca juga: