Film
Serial Pendek 'Sahabat Sehidup Semati' Gabungkan Unsur Horor dan Komedi
SOSOK pocong terlihat di sudut layar nan besar. Dalam balutan kafan putihnya, ia menggeliat seperti permen karet berbentuk angka delapan.
Alih-alih melotot, mata pocong itu justru mengecil dan membentuk sabit seperti sedang tertawa. Di sisi lain, juga hadir sosok mirip kuntilanak dan tuyul nan asik sendiri berpose depan awak media. Itu adalah penampakan hantu dalam poster dan konferensi pers serial Sahabat Sehidup Semati. Foto seukuran layar bioskop itu hadir di iNews Tower, Jakarta Selatan pada Jumat (17/2).
Baca Juga:
‘Kiko In The Deep Sea’ Ajak Anak-Anak Jaga Laut dan Pantai dari Sampah
Seperti sosok pocong yang nampak tadi, serial Sahabat Sehidup Semati adalah sebuah tayangan pendek yang menggabungkan unsur horor sekaligus komedi di dalamnya. Selain itu, akan ada pula sedikit bumbu romantis dalam beberapa adegannya. Ini bisa jadi angin segar bagi penonton yang ingin tetap tertawa di antara rasa takutnya.
"Kita coba mix unsur horor dan komedi biar penonton bisa menikmatinya," tutur Clarisa Tanoesoedibjo selaku Managing Director dari Vision+.
Serial pendek berjumlah 10 episode ini berkisah tentang dua orang sahabat bernama Roy dan Marten. Roy adalah laki-laki yang hidup di dunia manusia. Sementara Marten sebaliknya, ia telah meninggal.
Masalah dimulai ketika Roy meminta Marten untuk membuka mata batinnya. Laki-laki itu ingin mencoba bertemu dengan arwah ayahnya. Namun, belum sempat ditutup kembali, tujuh hari setelahnya Marten justru tutup usia.
Akhirnya, dengan kemampuan tadi, Roy dan Marten masih bisa saling berkomunikasi. Roy bertekad untuk membantu segala masalah Marten agar arwah sahabatnya itu bisa pergi dengan tenang.
Sosok Roy ini diperankan oleh Tanta Ginting. Aktor kelahiran 1981 ini sebelumnya sempat membintangi beberapa film seperti Ivanna dan Penyalin Cahaya.
Baca Juga:
Tak Sekadar Hiburan, Menonton Kartun bagi Orang Dewasa Punya Banyak Manfaat
Sedangkan Marten bakal diperankan oleh Gading Marten. Ia nantinya diceritakan memilih seorang kekasih bernama Luna (Clara Bernadeth), perempuan pencinta kopi. Selain jadi pemeran, Gading juga bekerja di balik layar sebagai produser.
"Ini series pertama saya (dan) bekerja bersama orang hebat juga. Semoga (ke depannya) akan ada banyak series juga yang akan saya produseri," ungkap Gading.
Ia juga berbagi cerita bahwa saat proses syuting, dirinya bersama Tanta dan Clara banyak melakukan improvisasi di lapangan. Proses syuting ini memakan waktu selama 17 hari. Para pemain 'Sahabat Sehidup Semati' berkata bahwa kegiatan ini beberapa kali sempat tertunda akibat hujan dan kondisi lingkungan yang kurang pas.
Dua episode pertama serial pendek Sahabat Sehidup Semati sudah mulai tayang pada Jumat (17/2). Serial ini dapat disaksikan secara gratis di platform Vision+.
Episode lainnya bakal diperbarui setiap minggunya atau bersifat on-going. Khusus untuk episode tiga dan seterusnya, penonton harus berlangganan lebih dulu ke Vision+. (mcl)
Baca Juga: