Sepur Klutuk Mogok, Wisatawan Gigit Jari
MerahPutih Wisata - Wisatawan yang datang ke Solo tampaknya harus gigit jari, karena keinginannya untuk menikmati Sepur Klutuk Jaladara gagal terwujudkan. Pasalnya sudah sejak awal tahun ini, sepur buatan Jerman tahun 1896 ini sudah tak beroperasi, akibat kerusakan ketel lokomotif penarik gerbongnya. Padahal sepur ini merupakan salah satu icon Kota Solo.
Sepur Klutuk Jaladara banyak digandrungi wisatawan, karena melintas di tengah Kota, sama seperti Railbus Bathara Kresna. Hanya saja, kereta yang menggunakan bahan bakar kayu jati ini bisa berhenti, sesuai dengan keinginan wisatawan. Sehingga jika wisawatan ingin menikmati aneka barang unik di Pasar Triwindu hingga berfoto selfie, di rumah Dinas Walikota Loji Gandrung maupun Musem Radya Pustaka bisa dilakukan.
Pertama kali, sepur yang memiliki dua gerbong ini didatangkan pada tahun 2009 pada masa kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi). Rute sepur ini juga berbeda dengan Railbus, karena hanya menjangkau Stasiun Purwosari hingga Stasiun Sangkrah saja.
Sejumlah masyarakat Kota Solo sedang menyaksikan Sepur Klutuk Jaladara saat berhenti di kawasan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah. (Foto: MerahPutih/Win)
Untuk sekali jalan saja, sepur klutuk ini membutuhkan lima meter kubik kayu jati.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Yosca Herman Soedrajat, kepada MerahPutih.com belum lama ini mengatakan, akibat kerusakan tersebut, pihaknya harus membatalkan sejumlah pihak yang sudah melakukan pemesanan. Kebanyakan mereka berasal dari Jakarta, Bandung, dan Bali.
“Saat ini masih dalam perbaikan, di di Balai Yasa Yogyakarta dan Depo Purwosari. Mudah-mudahan segera selesai, karena memang banyak pihak yang menanyakan keberadaan sepur klutuk tersebut,” jelasnya.
Menurut keterangannya, dalam satu tahun saja, sepur klutuk ini beroperasi sebanyak 86 trip. (Win)
BACA JUGA: