Sepi Pengunjung Pasca Lockdown, Pantai Filipina Diserbu Ribuan Ubur-Ubur Merah
MELIHAT pandemi virus Corona yang tak kunjung mereda, Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menyetujui untuk memperpanjang masa lockdown di ibu kota Filipina, Manila hingga 30 April 2020 untuk menekan penyebaran dari COVID-19, seperti yang dilansir dari laman CNA.
Selama masa lockdown diberlakukan, tentunya sejumlah transportasi dihentikan dan tempat-tempat umum seperti mal, restoran, hingga pantai menjadi sepi.
Baca juga:
Di tengah situasi seperti ini, melansir laman News Week, masyarakat Filipina dan warganet twitter dihebohkan dengan munculnya ribuan ubur-ubur berwarna merah muda di Pantai Corong Corong, El Nido, Palawan.
Jellyfish certainly are not affected by #COVID19 restrictions. Here is a bloom of #jellyfish medusae of the tomato ???? jelly, Crambione cf. mastigophora in El Nido, S. Philippines ????????
— Sheldon Rey Boco (@SheldonRey) March 28, 2020
???? Alimar Amor 23 March 2020 pic.twitter.com/5avr1ptJdy
Fenomena ubur-ubur yang memenuhi pantai Corong Corong ini kemudian diunggah dalam bentuk video singkat melalui akun twitter Sheldon Rey Boco (@SheldonRey), seorang ahli Biologi Kelautan di Universitas Griffith, Australia.
Mengutip laman News Week, video singkat dari Bocco pun mendapatkan respon dari Dapartemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam Filipina (DENR) yang menyatakan bahwa ubur-ubur yang dijuluki sebagai ‘tomat laut’ ini akan muncul dan bermekaran di pantai Corong Corong setahun sekali.
Selain itu, Anggota DENR, Benny Antiporda mengatakan bahwa, biasanya ubur-ubur ini dibawa oleh arus laut dan berakhir di Teluk Corong Corong yang akan dipanen oleh penduduk setempat.
Baca juga:
Namun, dengan adanya pandemi global (COVID-19), penduduk setempat pun tidak melakukan panen tahunan tersebut dan mengakibatkan tomat lau ini berkembang menjadi lebih banyak serta memenuhi pantai Corong Corong.
Meski salah satu anggota dari DENR telah menjelaskan tentang fenomena ini, namun seorang dosen Biologi Kelautan di Universitas Flinders, Dr. Ryan Baring meragukan penjelasan yang diberikan oleh Antiporda.
Baring mengatakan kepada News Week bahwa, situasi ini terjadi akibat pantai yang sepi dari pengunjung sehingga tidak ada satu pun orang bisa mengganggu ubur-ubur. Membuat mereka tak perlu bersembunyi di dasar laut dan membuat mereka bisa muncul hingga ke permukaan air. (bel)
Baca juga:
Siap-Siap Hadapi Dunia yang Baru Usai Dilanda Wabah COVID-19