Sepi Iklan, Google Batalkan Perekrutan 2.000 Pekerja Kontrak
PANDEMI virus Corona dampaknya sangat merugikan bagi berbagai sektor bisnis. Dari mulai harus merugi besar, mengurangi karyawan, hingga terpaksa gulung tikar akibat pandemi.
Bicara soal dampak pandemi, rupanya perusahaan sekaliber Google pun turut merasakannya. Baru-baru ini Google dikabarkan membatalkan perekrutan ke lebih dari 2.000 pekerja kontrak.
Baca Juga:
Perbarui OS Ponsel Android Agar Terhindar dari Ancaman Baru yang Berbahaya
Menurut laman The New York Times, hal itu lantaran Google berupaya untuk mengurangi pengeluaran baru, karena pandemi terus membuat pendapatan iklan Google merosot.
Ruth Porat, chief financial officer untuk Google, mengatakan pada April 2020 jika perusahaan akan memperlambat laju perekrutan tahun ini, mengingat bahwa saat ini tengah dihadapkan dengan krisis global dalam tempo waktu yang tidak pasti.
2.000 pekerkan kontrak tersebut awalnya akan ditempatkan di berbagai belahan dunia, dan mereka mewakili sebagian kecil dari tenaga kerja Google. Google sendir dilaporkan memiliki lebih dari 130.000 pekerja kontrak dan 123.000 karyawan.
Bicara soal perlambatan perekrutan, pandemi telah menyebabkan penurunan di pasar perkilanan. Di mana itu merupakan sumber utama Google dalam menghasilkan sebagian besar uangnya.
Baca Juga:
Ribuan Akun WhatsApp Diretas Perusahaan Asal Israel?
Pendapatan iklan sendiri masih naik dari tahun ke tahun untuk kuartal pertama Google, tetapi pertumbuhannya melambat.
"Seperti yang telah kami umumkan, kami memperlambat laju perekrutan dan investasi kami, dan sebagai hasilnya kami tidak bisa merekrut sebanyak mungkin orang baru, full time dan sementara, seperti yang kami rencanakan pada awal tahun," kata juru bicara Google kepada Times.
Sementara itu, tawaran yang dibatalkan tersebut menimbulkan masalah yang lebih besar bagi orang-orang yang saat ini kehilangan pekerjaan.
The Times melaporkan, bahwa beberapa orang meninggalkan posisi full time, untuk menerima pekerjaan kontrak dengan Google. Karena mereka meninggalkan posisinya secara sukarela, emreka mungkin tak mendapat pesangon. (Ryn)
Baca Juga:
Pengguna Harian Tembus 300 Juta, Zoom Tingkatkan Kapasitas Layanan