Wisata Indonesia

Seperti Apa Tren Berwisata di 2022?

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Selasa, 02 November 2021
Seperti Apa Tren Berwisata di 2022?
Minat terhadap wisata alam meningkat. (Foto: Unsplash/Sebastian Pena Lambarri)

PANDEMI COVID-19 telah mengubah seluruh paradigma termasuk gaya berwisata ke arah yang benar-benar tidak terpikir sebelumnya. Namun rupanya minat masyarakat terhadap wisata alam dan petualangan di masa pandemi kian tinggi.

Mengutip laman ANTARA, Survei Adventure Outlook 2022 menunjukkan hampir semua responden atau sebanyak 99 persen menyatakan berminat melakukan perjalanan wisata alam maupun petualangan. Keinginan itu disertai dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya penerapan Cleanliness, Healthy, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE), serta asuransi perjalanan.

Survei Adventure Outlook 2022 yang dilakukan Indonesia International Outdoor Festival bersama Kopisetara dan didukung oleh Bank BJB menunjukkan persepsi responden yang sebagian besar menyatakan sangat penting diberlakukannya CHSE di masa pandemi.

Sebanyak 72,7 persen responden juga menganggap pentingnya operator memperhatikan penerapan bukti vaksin dan disiplin protokol kesehatan.

Kepala Litbang Arah Kita Media Group, Heru Prasetya, yang timnya melakukan survei Adventure Outlook 2022 mengatakan hasil survei ini memberi gambaran pada pelaku industri pariwisata alam dan petualangan untuk lebih memperhatikan konsep-konsep dan kebijakan pemerintah terkait protokol kesehatan.

Heru menjelaskan, sebagian besasr responden menyatakan melakukan perjalanan wisata beberapa kali dalam satu tahun dengan persentase 58 persen.

Baca juga:

3 Objek Wisata Pesisir Barat, Lampung, yang Wajib Kamu Singgahi

Seperti Apa Gaya Berwisata di 2022?
Nasi Padang menjadi salah satu kuliner favorit. (Foto: Instagram/kokodoyanmakan)

Dan yang menggembirakan, 35 persen responden menyatakan berwisata setidaknya satu bulan satu kali, dan sebesar tujuh persen menjawab melakukan kegiatan wisata setiap minggu. Hasil survei menurut Heru juga menunjukkan besarnya peran digitalisasi.

Hasil survei menyebutkan 72 persen responden mengatur perjalanan sendiri dalam arti menyusun rencana perjalanan sendiri dengan menggali informasi dari mesin pencari, website, dan media sosial operator perjalanan atau aktivitas.

Sedangkan yang menggunakan konsultan dan travel agent sebesar 24 persen. Sementara tentang jenis wisata yang paling diminati, sebagian besar campuran wisata alam, wisata kota/desa, wisata budaya, wisata religi, dan lain-lain. Kemudian campuran wisata alam, wisata kota/desa, dan wisata budaya.

CHSE, bukti vaksin, hingga protokol kesehatan dan langkah antisipasi lain disarankan perlu diterapkan secara ketat oleh pengelola wisata sesuai harapan masyarakat agar terhindar dari gelombang tiga COVID-19. Setiap destinasi wisata juga perlu menyiapkan petugas bersertifikasi agar kenyamanan dan keamanan orang berwisata terjamin.

Baca juga:

Empat Manfaat Wisata Religi

Seperti Apa Gaya Berwisata di 2022?
Indonesia kaya akan wisata alamnya. (Foto: Unsplash/Alfiano Sutianto)


Dari sisi kuliner, makanan Indonesia adalah bagian warisan kekayaan terbaik di dunia, oleh karena itu wisata kuliner menjadi pesona tersendiri yang merupakan salah satu daya tarik. Keragaman kuliner dari Sabang hingga Merauke yang memiliki ciri khas-nya masing-masing menghadirkan akulturasi budaya yang menjamuk.

Hal ini membuat keankeragaman corak rasa makanan di setiap daerah yang dipengaruhi oleh pemakaian berbagai jenis bumbu dan rempah-rempah.

Makanan Padang yang identik dengan rempah dan santan, makanan Jawa Tengah yang relatif manis dan banyak memakai kecap manis, makanan Sunda kebanyakan gorengan dan lalapan, hingga makanan khas Madura yang identik asin karena daerah tersebut merupakan penghasil garam.

Keragaman kuliner nusantara inilah yang menjadi pesona dari negeri ini dan coba dihadirkan para pelaku kuliner di Tanah Air. Umumnya untuk tahun depan, wisatawan diperkirakan lebih menyukai kuliner etnik dengan bahan dasar rempah-rempah dan dedaunan aromatik yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. (and)

Baca juga:

Padang Mengatas: Wisata Peternakan Sapi Peninggalan Kompeni

#Wisata #Traveling #Wisata Indonesia #Pariwisata Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.
Bagikan