MerahPutih.com - Kementerian Keuangan memperingati hari oeang atau uang, selama satu bulan penuh pada Oktober ini, dengan diisi berbagai aktivitas seperti bakti sosial, hiburan, olahraga, kesenian, dan kreativitas terkait desain.
Tak hanya itu, Kemenkeu juga melakukan kegiatan sosial lainnya seperti donor darah, memberikan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan, hingga menggencarkan sosialisasi pembelian produk UMKM dalam negeri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan keberadaan pandemi COVID-19 tidak boleh melunturkan semangat untuk memperingati Hari Oeang RI ke-74 yang telah dilakukan sejak 1946.
Baca Juga:
Bank Milik Daerah Rawan Dipakai Buat Danai Petahana di Pilkada
“Suasana COVID-19 yang kita semua tidak rencanakan telah mempengaruhi seluruh elemen dan dimensi bangsa negara. Tekad dan semangat merayakan Hari Oeang RI dan hari lahir Kemenkeu tidak boleh luntur,” katanya di Jakarta, Jumat.
Sri Mulyani menuturkan dalam peringatan Hari Oeang tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena tetap harus sejalan dengan krisis pandemi COVID-19 yang sedang dialami oleh Indonesia dan dunia.
Kemenkeu memutuskan untuk memilih tema ‘Adaptif, Responsif, dan Peduli tangani COVID-19’ sehingga kegiatan yang diadakan dalam peringatan ini berhubungan dengan kesehatan dan edukasi untuk dorong kebangkitan RI,” ujarnya.

Sri menegaskan, sikap adaptif dapat dilakukan melalui pengelolaan instrumen APBN yang harus bisa fleksibel dalam merespon tantangan COVID-19 namun tetap dengan tata cara yang benar.
Sementara itu, sikap responsif bisa tergambarkan melalui perubahan APBN yang dilakukan untuk membantu masyarakat menangani dampak pandemi COVID-19. Saat ini, respon untuk membantu masyarakat dapat diberikan berupa fokus penggunaan APBN untuk bidang kesehatan, jaminan sosial, bantuan UMKM dan dunia usaha serta pemerintah daerah agar bangkit kembali.
Sedangkan untuk sikap peduli bisa diterapkan oleh masing-masing jajaran Kemenkeu untuk melalukan pengaturan keuangan negara dalam rangka menjaga daya tahan RI di tengah krisis pandemi.
“Kita lakukan adjustment untuk menjaga daya tahan RI dan keuangan negara agar kita bisa mengatasi COVID-19 yang luar biasa menantang dan berat. Insya Allah dengan ikhtiar dan doa bisa mengatasinya,” katanya.
Baca Juga:
Sri Mulyani Ungkap 4 Sektor Paling Tertekan Gegara COVID-19