Sepanjang 2021, Ada 1.261 Aksi Demonstrasi di DKI Jakarta
MerahPutih.com - Pandemi COVID-19 tidak menghalangi sejumlah elemen masyarakat untuk menggelar aksi unjuk rasa.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran menerangkan, aksi unjuk rasa merupakan salah satu hal yang disorot dalam hal keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Baca Juga
Demo Buruh di Balai Kota DKI Diwarnai Pelemparan ke Petugas Satpol PP dan Polisi
Fadil mengungkap terdapat ribuan aksi demonstrasi yang terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Paling banyak terjadi pada bulan Maret 2021. Saat itu memang tengah marak-maraknya demo menentang omnibus law atau yang biasa dikenal UU Cipta Kerja.
"Isu yang turut menjadi sorotan ialah unjuk rasa, sebanyak 1.261 aksi terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Terendah di Juli, tertinggi di Maret. Karena Juli itu terjadi peningkatan COVID-19," tutur Fadil, Kamis (30/12).
Guna mengurangi aksi unjuk rasa dan memfasilitasi para demonstran, Fadil berinisiatif untuk membangun satu tempat yang dinamakan Taman Demokrasi. Ini untuk meningkatkan indeks demokrasi di ibu kota.
"Jadi, mereka yang ingin melakukan unjuk rasa perlu mendapatkan tempat dan ruang. Kami akan FGD (forum group discusion) dan siapkan ruang," kata Fadil.
Baca Juga
Mantan Kapolda Jawa Timur itu tengah memilih sejumlah lokasi untuk dijadikan Taman Demokrasi. Ia berharap, melalui Taman Demokrasi, dapat tercipta kondisi yang aman untuk warga Jakarta.
"Di masa pandemi ini, semoga tercipta Jakarta yang damai, adem, serta bisa saling menhargai kebebasan berpendapat," jelasnya. (Knu)
Baca Juga
Demo Pemuda Pancasila di DPR Dibubarkan Paksa, Satu Polisi Terluka