Teknologi

Sengketa Merek Dagang, Meta Digugat Perusahaan Seni

Andrew FrancoisAndrew Francois - Sabtu, 23 Juli 2022
Sengketa Merek Dagang, Meta Digugat Perusahaan Seni
Meta milik Mark Zuckerberg digugat. (Foto: Unsplash/Dima Solomin)

META, sebelumnya dikenal sebagai Facebook, digugat perusahaan lain yang juga bernama Meta karena menggunakan merek, nama, dan identitasnya.

Facebook memutuskan untuk mengubah nama menjadi Meta tahun lalu untuk mencerminkan prioritas baru perusahaan dalam membangun dunia realitas virtual (metaverse).

Namun, dalam mengubah nama, Facebook menyebabkan bencana bagi sebuah bisnis kecil yang berfokus pada penciptaan pengalaman langsung multi-indera. Menurut laman PC Mag, mereka telah menggunakan nama Meta selama lebih dari satu dekade.

Baca juga:

Facebook Ganti Jadi Meta, VR Oculus Ikut Ubah Nama

Proses pengadilan menanti Meta. (Foto: Unsplash/Tingey Injury Law Firm)

"Meta telah menghabiskan 12 tahun untuk mendukung, mengembangkan, dan melindungi komunitas pencipta, hak pencipta, dan kekayaan intelektual pencipta. Tindakan Facebook yang secara ilegal merampas nama dan merek kami tidak hanya membahayakan bisnis kami, tetapi juga membahayakan seluruh industri dan hak kekayaan intelektual para inovator yang telah membantu membangunnya," kata Pendiri dan CEO Meta Justin Bolognino.

"Sejak nama Facebook berubah pada akhir 2021, Meta telah melakukan iktikad baik untuk menyelesaikan situasi ini, tetapi selama delapan bulan Facebook menolak untuk memberikan tanggung jawab atas tindakan pelanggaran hukumnya, sehingga kami tidak punya pilihan selain melanjutkan proses pengadilan," ungkapnya.

Gugatan, yang diajukan oleh Pryor Cashman LLP, menuduh Meta (Facebook) telah secara tidak sah menggunakan merek dan nama Meta, yang berarti dengan sengaja melanggar hak merek dagang META dan terlibat dalam tindakan persaingan tidak sehat yang mengerikan.

Baca juga:

Meta Segera Selesaikan VR, Rilis Tahun 2024

Mungkinkah Meta berganti nama kembali menjadi Facebook? (Foto: Unsplash/Dima Solomin)

Meta percaya bahwa produk dan layanan yang mereka tawarkan akan dilihat sebagai produk yang ditawarkan perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook itu, melihat kini industri yang digeluti Meta telah terinfeksi oleh pengaruh buruk yang terkait erat dengan Facebook.

Meta mungkin merupakan bisnis kecil, tetapi Spotify, Twitter, HP, Microsoft, dan Google sudah pernah menjadi klien mereka sebelumnya. Namun, tampaknya sangat tidak mungkin kita akan melihat Meta milik Mark Zuckerberg kembali disebut Facebook.

Amat mungkin, sekelompok kecil pengacara (dan mungkin proposal kompensasi) akan diajukan dalam upaya untuk membuat gugatan ini hilang. (waf)

Baca juga:

Meta Platform Punya Banyak Saingan di Jagat Metaverse

#Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.
Bagikan