BERAWAL dari permasalahan transaksi untuk game Fortnite dari Epic Games, game battle royale tersebut terpaksa harus kehilangan para pemainnya di platform Apple. Kedua perusahaan dikabarkan akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan permasalahan ini dalam waktu dekat.
Belum sempat bertemu di meja hijau, Epic Games telah melontarkan serangan dengan merilis trailer Nineteen Eighty-Fortnite. 'Serangan' ini akan sangat krusial bagi ranah gaming di platform Apple.
Apple removed Fortnite from the App Store and has informed Epic that on Friday, August 28 Apple will terminate all our developer accounts and cut Epic off from iOS and Mac development tools. We are asking the court to stop this retaliation. Details here: https://t.co/3br1EHmyd8
— Epic Games Newsroom (@EpicNewsroom) August 17, 2020
Dilansir dari laman Washington Post, Epic Games harus menutup kerjasama dengan perangkat Apple untuk engine teranyar miliknya, yakni Unreal Engine pada 28 Agustus 2020.
Baca juga:
Epic Games Singgung Apple Lewat Trailer 'Ninteteen Eighty-Fortnite'
Teknologi milik Epic Games itu tak hanya berkontribusi di ranah game saja, melainkan dunia film, bisnis, dan acara TV. Seperti serial The Mandalorian, yang beberapa proyeknya menggunakan Unreal Engine.
Salah satu staff khusus dari Epic Games mengumumkan peperangan ini kepada Washington Post. Dari penangguhan Unreal Engine, perangkat Apple disinyalir tidak bisa memainkan game terbaru yang menggunakan Unreal Engine.
Baca juga:
Dari penangguhan Epic Games Store di perangkat Apple, game di platform Steam yang menggunakan Unreal Engine juga tidak bisa dimainkan di perangkat Apple. Termasuk beberapa game teranyar di App Store, di antaranya Mortal Kombat, Injustice 2, dan Overhit terpaksa keluar dari App Store.
Epic Games has filed legal papers in response to Apple, read more here: https://t.co/c4sgvxQUvb
— Fortnite (@FortniteGame) August 13, 2020
"Apple bukan hanya sekedar membuang Fortnite dari App Store, tetapi Apple menyerang keseluruhan bisnis Epic Games. Kerusakan pada proyek bisnis Epic Games kedepannya, dan reputasi, serta kepercayaan kepada pelanggannya 'tidak bisa diukur', dan 'tidak dapat diperbaiki'. Keputusan jangka pendek ini harus dilakukan agar Apple tidak menghancurkan Epic Games sebelum bertemu di meja hijau," tulis pengacara pada dokumen gugatan kepada Apple.

Mungkin memang keputusan Epic Games untuk menghancurkan Apple melalui penangguhan Unreal Engine akan berdampak ke pihak lain. Termasuk salah satu developer bernama Brianna Wu yang telah mengabdi kepada Apple untuk membawa game-game terkini dari Unreal Engine untuk iOS seperti Infinity Blade di 2010.
"Sudah lama proyek Infinity Blade usai, tetapi memang benar bahwa memakai Unreal Engine di iOS pada saat itu sangatlah riskan. Apple juga memiliki engine sendiri yakni Xcode, dan memaksa kami sebagai para developer untuk menggunakannya. Tetapi engine tersebut terasa usang, dan memiliki performa yang sangat jauh bila dibandingkan dengan Unreal Engine," ujar Wu pada wawancaranya dengan Washington Post.
Singkat cerita mengenai kasus ini, Epic Games diklaim kehilangan jutaan pemain Fortnite yang bermain di platform iOS dan Mac pasca keluar dari App Store. Hal ini dikarenakan peraturan Apple yang meraup 30 persen pendapatan dari Epic Games melalui pembayaran via App Store.
Karena monopoli tersebut, Epic Games memberikan usul kepada Apple berupa pembayaran secara langsung melalui Epic Games Store, tetapi Apple menolak usulan tersebut. Epic Games malah dianggap melanggar peraturan yang telah Apple buat untuk publikasi game di App Store. (dnz)
Baca juga: