Semua Unsur Harus Terlibat Hentikan Konflik di Papua

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Minggu, 19 September 2021
 Semua Unsur Harus Terlibat Hentikan Konflik di Papua
Papua. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Polri memastikan keamanan para tenaga kesehatan (nakes) di Papua menjadi perhatian aparat TNI-Polri. Pihak keamanan juga terus berupaya mengembalikan kondisi di Papua kembali kondusif.

"Tentunya ketika ada dorongan untuk bisa mengamankan nakes, ya itu menjadi perhatian TNI-Polri," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan, Minggu (19/9).

Baca Juga:

Asosiasi Bupati Meminta Nakes di Area Pegunungan Tengah Papua Harus Diungsikan

Terkait permintaan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) untuk perlindungan tenaga kesehatan di Papua, menurut Rusdi, hal itu sudah menjadi hal yang diperhatikan oleh Mabes Polri.

"Bagaimana peningkatan daripada eskalasi aktivitas dari KKB ini sendiri, itu menjadi perhatian dari Mabes Polri dan TNI. Itu sedang dikerjakan," kata Rusdi.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar mengecam aksi-aksi kekerasan seperti itu.

"Kami mengutuk insiden serangan itu," kata Boy dalam keterangan persnya, Minggu (19/9).

Menurut Boy, untuk mengatasi konflik KKB di Papua, perlu adanya pendekatan humanis dari pemerintah. Termasuk peningkatan kerja sama dengan seluruh aparat penegak hukum seperti TNI/Polri kawasan tersebut.

"Agar KKB Papua tidak lagi memiliki ruang gerak yang luas," jelas Boy.

Mantan Kapolda Papua ini menambahkan, TNI telah menugaskan Satgas Namengkawi untuk mengejar kelompok kriminal sebagai upaya menghentikan aksi teror KKB.

"Koordinasi antar penegak hukum yang ada di Papua sangat diperlukan untuk dapat mengusut tuntas dan terus melakukan upaya penangkapan terhadap mereka yang terlibat" katanya.

Boy berharap setiap unsur masyarakat di Papua dapat terlibat dalam penyelesaian konflik KKB.

"Intinya dengan kolaborasi antara tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menyamakan tekad saya yakin dapat menghasilkan hasil yang lebih baik," jelas Jenderal bintang tiga Polri ini.

Lima dari sembilan nakes yang dievakuasi ke Jayapura saat beri kesaksian atas insiden kekerasan yang dilakukan KKB di Kiwirok, Jumat (17/9) di Jayapura. (ANTARA/Evarukdijati)
Caption

Kelompok Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo melakukan kontak tembak dengan aparat keamanan pada Senin (13/9). Mereka diduga menyerang warga sipil termasuk tenaga kesehatan (nakes) yang saat insiden sedang melayani masyarakat.

Gabriella Meilani, ditemukan dalam keadaan meninggal. Pada Kamis, baru Kristina Sampe yang berhasil dievakuasi karena cuaca yang tidak mendukung. Jenazah Gabriella baru berhasil dievakuasi Jumat (16/9). Aparat keamanan bersama warga saat ini sedang mencari nakes atas nama Gerald Sokoy yang belum diketahui keberadaannya.

Seorang nakes, Kristina Sampe Tonapa, ditemukan dalam kondisi masih hidup meski dengan luka di sekujur tubuhnya termasuk luka tusuk. Sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas, bangunan SD, dan kantor kas BPD Papua, serta rumah warga di bakar. (Knu)

Baca Juga:

DPD Kutuk Keras Pembunuhan Nakes oleh KKB di Papua

#Konflik Papua #Papua #Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) #BNPT
Bagikan
Bagikan