Semua Kota di Jakarta Catatkan Kasus Aktif COVID-19 Tertinggi
MerahPutih.com - Hingga 9 Agustus 2020, sebanyak sembilan atau 1,75 persen kabupaten/kota di Indonesia mencatatkan lebih dari seribh kasus aktif COVID-19. Mayoritas ada di Jakarta.
Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, ke-9 daerah tersebut harus menjadi fokus perhatian ekstra.
Baca Juga:
Kantor Kemenkumham Lockdown Gegara ASN Ditjen Imigrasi Positif COVID-19
“Itu yang paling berbahaya, yang harus kita berikan perhatian ekstra,” kata Dewi di Media Center Satgas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (12/8).
Dari sembilan daerah tersebut, semua kota administratif di DKI termasuk di dalamnya, dengan angka tertinggi di Jakarta Pusat.
“DKI Jakarta ini lima kotanya masuk semua, kemudian kota Surabaya, kita juga melihat kota Medan, kemudian kota Makassar dan kota Semarang. Ini semua kota nih kalau kita lihat," terang wanita berusia 32 tahun ini.
Berikut rincian datanya:
1. Jakarta Pusat : 2.213
2. Jakarta Utara : 1.775
3. Kota Semarang : 1.681
4. Kota Makassar : 1.511
5. Kota Medan : 1.377
6. Jakarta Selatan : 1.309
7. Jakarta Timur : 1.305
8. Kota Surabaya : 1.283
9. Jakarta Barat : 1.268
Ia menambahkan, sebanyak 150 kabupaten/kota atau sekitar 29,18 persen dari seluruh daerah yang ada di Indonesia, kasus aktif COVID-19 hanya sekitar 11 sampai 50 orang.
"Jadi memang ini yang kita sebut dengan kasus aktif, di mana kondisi pasien ini masih terinfeksi COVID-19. Bisa jadi dia sedang dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri di rumah jika memang gejalanya ringan," kata Dewi.
Ia menjelaskan, jika dilihat dari per kabupaten/kota di Indonesia, maka sebanyak 150 kabupaten/kota tercatat kasus aktif COVID-19 hanya 11 sampai 50 orang.
Atau sekitar 29,18 persen dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Kemudian sebanyak 28,79 persen atau sekitar 148 kabupaten/kota tercatat kasus aktif COVID-19 sebanyak 1-10 kasus.
"Kemudian peringkat keduanya ternyata 28,79 persen atau 148 kabupaten/kota di Indonesia kasus aktifnya adalah 1 sampai 10 kasus. Yang masih sakit cuma 1 sampai 10 kasus,” ungkap Dewi.
Tercatat sebanyak 15,37 persen atau sekitar 79 kabupaten/kota tidak ada kasus aktif COVID-19. Selain itu, sebanyak 11,28 persen atau sekitar 148 kabupaten/kota yang kasus aktifnya sebanyak 100-1.000 kasus.
Baca Juga:
Ingatkan Bahaya COVID-19, Pemkot Jakpus Pasang Peti Mati di Lokasi Ramai Warga
Sebanyak 6,81 persen atau sekitar 35 kabupaten/kota yang kasus aktifnya sebanyak 51-100 kasus.
Namun, ada 9 kabupaten/kota atau sekitar 1,75 persen dari jumlah kabupaten/kota di Indonesia yang jumlah kasus aktifnya di atas 1.000 kasus.
"Ada 1,75 persen atau 9 kabupaten/kota dengan jumlah kasus aktif lebih dari 1.000 orang. Itu yang paling berbahaya, yang harus kita berikan perhatian ekstra," jelas dia.
Selain itu, sebanyak 35 kabupaten/kota yang belum terdampak COVID-19.
"Sampai dengan saat ini masih ada 35 kabupaten/kota yang belum terdampak. Ini sampai dengan per tanggal 9 Agustus 2020. Belum terdampak, itu maksudnya adalah belum pernah ada kasus, tidak terdapat kasus COVID-19 di sana," kata Dewi. (Knu)
Baca Juga:
1.248 Pasien COVID-19 Masih Jalani Perawatan di RS Darurat Wisma Atlet