Semangat Menembus Batas: Mengembangkan Potensi Diri Disabilitas

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 29 Juni 2019
Semangat Menembus Batas: Mengembangkan Potensi Diri Disabilitas
Workshop Kolaborasi dari MOTIVASIKU dan KamiBijak (Foto: Kami Bijak/M.Fathoni Ryanto)

PENYANDANG disabilitas memang memiliki keterbatasan. Namun keterbatasan tidak membuat mereka pantang menyerah. Mereka mampu berkarya dan terus menempuh prestasi untuk menjadi yang terbaik.

KamiBijak berkolaborasi dengan MOTIVASIKU untuk membuka workshop yang berjudul Semangat Menembus Batas: Saatnya Mendukung Penyandang Disabilitas, yang diadakan pada tanggal 29 Juni 2019. Workshop ini bertujuan untuk mendukung para penyandang disabilitas dalam mengembangkan potensi didalam dirinya, agar dapat berkontribusi dalam dunia usaha maupun dunia pekerjaan.

Workshop ini juga mendatangkan empat speaker yang akan menemani para peserta workshop yaitu: dua co-founder dari MOTIVASIKU M. Savier Azmy, SE, MM. dan Anaz Zulham Almansour, co-founder dari KopTul Putri Sampaghita .T.S., dan founder dari KamiBijak yaitu Paulus Ganesha Aryo Prakoso.

Inilah beberapa ringkasan yang didapat dari workshop ini.

kami bijak
Mohammad Savier Azmy: Think Big, Start Small, Act Now (Foto: MP/Aldonov Danoza)


Mohammad Savier Azmy memberikan beberapa garis besar Think Big, Start Small, Act Now, untuk membuat para peserta workshop dapat mengembangkan dirinya untuk menghadapi dunia nyata. Ia juga bertanggung jawab dalam kolaborasi antara MOTIVASIKU dengan KamiBijak untuk membuat workshop ini.

Anaz Zulham Almansour selaku co-founder dari MOTIVASIKU dan juga seorang motivator, memberikan beberapa kiat motivasi bagi penyandang disabilitas dan non disabilitas. Dimulai dari ilmu dalam menembus batas diri hingga memberikan arti dari hidup. Seperti hidup harus terus maju dan juga tidak kenal keterbatasan dalam diri.

Ia pun juga memberikan games untuk para peserta workshop untuk memberikan apa kelebihan yang ada didalam diri peserta workshop. Dengan itu, pesertanya bisa mengerti bahwa setiap orang itu memiliki kelebihan yang sebenarnya ada didalam diri kita secara spontan.

kami bijak
Paulus Ganesha Aryo Prakoso, memperkenalkan KamiBijak sebagai media ramah disabilitas. (Foto: MP/Aldonov Danoza)

Sementara Paulus Ganesha Aryo Prakoso selaku founder dari KamiBijak memperkenalkan media yang berbasis daring yang ramah untuk kamu para penyandang disabilitas. Media ini juga dibuat dengan konten video berbahasa isyarat dan teks.

Paulus Ganesha Aryo Prakoso juga menceritakan kepada peserta workshopnya mengapa KamiBijak dibuat dan beberapa pengalaman hidupnya yang memotivasi dirinya untuk membuat KamiBijak. Paulus Ganesha Aryo Prakoso juga menjelaskan bahwa saat KamiBijak belum ada, ia mengalami beberapa masalah menonton berita di televisi. Seperti gestur bahasa isyarat yang terlalu cepat sehingga susah untuk dimengerti. Kemudian masih sedikit media yang menyediakan aksesabilitas untuk disabilitas.

Maka dari itu Paulus Ganesha Aryo Prakoso membuat KamiBijak, media yang dibuat agar para disabilitas bisa lebih mudah menangkap informasi yang didapat di internet. Tak hanya itu, Paulus Ganesha Aryo Prakoso juga membantu para penyandang disabilitas yang belum berpengalaman dalam dunia media untuk belajar sehingga bisa berkontribusi kepada KamiBijak.

Kru KamiBijak juga ikut mengedukasi peserta non-disabilitas untuk belajar bahasa isyarat berupa huruf alfabet dan hal-hal yang dasar seperti pengenalan, mengucapkan salam kenal, ataupun berterima kasih dan membalasnya dengan sama-sama. Hal ini dilakukan untuk membuat peserta non-disabilitas dapat mengerti secara dasar beberapa bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi satu sama lain. Keren kan?

kami bijak
Putri Sampaghita mengajak disabilitas untuk berkecimpung di dunia usaha. (Foto: MP/Aldonov Danoza)

Putri Sampaghita co-founder dari Kopi Tuli juga memperkenalkan Kopi Tuli sebagai salah satu kedai kopi yang dibangun dengan maksud mengajak para penyandang tuna runggu untuk berkumpul. Menurut Putri Sampaghita, Kopi Tuli dibangun untuk memperluas bidang industri sekretariat teman-teman tuna runggu yang ingin berkecimpung di dunia usaha.

Kopi Tuli ini merupakan pelopor dari kedai kopi yang dibangun oleh para penyandang tuli di Indonesia. Walaupun bertemakan kedai kopi, ada beberapa hal yang berbeda daripada kedai kopi yang kamu tahu. Seperti halnya kedai kopi ini ditenaga kerjakan oleh beberapa penyandang tuli, dan juga menu-menu minuman yang memiliki makna yang berbeda. Seperti contohnya 'daun susu' yang berarti teh hijau, 'tanah susu' yang berarti cokelat, dan juga 'marmer hitam' yang berarti charcoal latte.

Selain tempatnya yang unik, Kopi Tuli memiliki event tersendiri lho! Seperti Rumah Belajar yang mengajari para tuli untuk belajar bahasa isyarat. Rumah Belajar diadakan pada hari Senin sampai Jumat yang akan mengajarkan bahasa isyarat level satu, dan juga Selasa dan Kamis untuk bahasa isyarat level dua.

Kopi Tuli ini juga akan mengajari para tuli untuk belajar menjadi barista lho! (dnz)

#Penyandang Disabilitas #Tuli
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan