SEPASANG muda-mudi sama-sama sibuk di area depan panggung Kampoeng Tempo Doeloe (KTD). Lelaki berkemeja batik dominasi warna hitam sibuk membebek tiap lirik nan mengambul dari mulut Arina Ephipania sang vokalis Mocca. Sementara, perempuan berkerudung krem di sebelahnya sibuk mengabadikan penampilan band asal Bandung nan seluruhnya mengenakan batik.
Baca juga:
Keduanya sama-sama larut meski tampak lebih moncer sang lelaki bertubuh gempal itu kala ikut menyanyikan lagu-lagu andalan Mocca, seperti Teman Sejati, Lucky Man, The Best Thing, Friends, I Remember, Aku dan Kamu, Secret Admirer, You Don't Even Know Me, dan lainnya.
Perempuan itu bukannya tak ikut larut seperti berjubel penonton lainnya nan memadati area depan KTD, tetapi sedari tadi tangannya sibuk bergantian memegang ponsel guna mengabadikan aksi panggung Mocca sementara tangan satunya harus memegang kantung berisi lebih dari satu kardus Bakpia Kukus Tugu Jogja.

"Mumpung ada di sini (KTD, red). Kan mahal ongkosnya kalau harus ke Yogyakarta dulu," kata Ayu Pratiwi nan sengaja datang jauh dari Bintaro Jaya untuk menemani lelaki di sampingnya menonton penampilan Mocca sekaligus membawa buah tangan oleh-oleh khas Yogyakarta di KTD, (1/10).
Meski Ayu terkadang harus menukar beban kantung di tangannya dari kiri ke kanan lantaran pegal, Febri sang lelaki di samping tetap bergeming lantaran fokus meningkahi seluruh lagu Mocca. Ia serta para penonton lainnya memang tampak lebih banyak mengenakan batik dengan pelbagai warna dan corak.
"Kenapa kami pakai Batik, karena besok Hari Batik Nasiona," kata Arina Ephipania sebelum meminta foto bersama para penonton serta setelahnya membawakan lagu terakhir.
Penampilan Mocca malam itu begitu prima meski tidak mengikutkan brass section seperti biasanya mentas di panggung besar. Tak hanya para penggemarnya seperti Febri, para pengunjung KTD dari pelbagai umur juga terhibur. Bahkan terlihat seorang ibu muda mengajak anak lelakinya berdansa di lagu On The Night Like This meski jauh dari panggung.

Setelah Mocca turun panggung, Febri dan Ayu memutuskan mundur dari bagian depan panggung lalu langkahnya terhenti di depan gerobak Es Cendol & Cincau Durian Tempo Doeloe. Mereka kompak memesan Es Cendol sebagai pelepas dahaga usai bernyanyi tanpa henti.
Di samping penjaja Es Cendol, antrean pengunjung tampak mengular. Mereka rela bergantian di antrean padahal kebanyakan membeli kerupuk mi dengan siraman sambal kacang di penjual Asinan dan Rujak Juhi. Ayu mulanya ingin sekali merasakan kerenyahan kerupuk dengan sambal kacang, namun panjangnya orang berjajar mengantre membuatnya lempar handuk putih alias menyerah.
Keduanya memutuskan membeli Sate Padang Takana Juo satu porsi untuk berdua. "Puas banget bisa nonton Mocca sambil jajan begini," kata Febri nan menembus berkilo jarak dari tempat tinggalnya di daerah Ciputat, Tangerang Selatan, ke Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara demi bisa menonton band favoritnya.
Lantaran 'Malam Minggu', kondisi KTD memang terlihat padat pengunjung. Banyak para pengujung tak kebagian kursi sehingga harus menunggu atau beberapa tak sabar terpaksa makan berdiri. Di beberapa gerai bahkan antrean tak pernah surut. Tak jauh dari Sate Padang Takana Juo, gerai Ragusa Express, Serabi Notosuman, dan Pisang Goreng Madu Bu Nanik begitu ramai antrean.

"Saya tetap ikut turun. Melayani pembeli itu menyenangkan. Dari dulu kayak gitu enggak berubah," kata Nanik Soelistiawati kepada Merahputih.com. Pemilik Pisang Goreng Madu Bu Nanik tersebut tak sungkan membantu para pegawainya melayani pembeli nan tak henti-hentinya berdatangan.
Pisang Goreng Madu Bu Nanik, sambungnya, ingin ikut meramaikan KTD karena selain bisa membuat banyak orang bisa menikmati aneka gorengan tak hanya pisang goreng, sebab ada tahu dan cempedak, juga sebagai ajang promosi.
Baca juga:
Lakon Store Gambarkan Jakarta Melalui Koleksinya di JF3 Fashion Festival
Memang tak salah langkahnya turut ambil bagian di KTD, sebab malam setelahnya Miss Grand Singapore 2022 Emilbiany Nenggal Intong menyempatkan mampir ke gerainya padahal siangnya baru saja tiba di Jakarta.
"Hemmm, enak!" katanya Emilbiany Nenggal Intong sambil mengunyah sampai terpejam mata. "Ide menarik utuk menggoreng pisang semacam ini".
"Harus coba tahu goreng juga nanti," sahut Nanik Soelistiawati, pemilik Pisang Goreng Madu Bu Nanik kepada Emilbiany.
"Ya, pasti".

Mereka lantas berbincang singkat. Nanik sempat memperlihatkan video para pesohor Indonesia begitu terlena menikmati pisang goreng miliknya.
Tak sebatas pisang goreng madu, perempuan dengan rambut digelung mengenakan anting mutiara tersebut berlanjut berwisata lidah di KTD dengan mengunjungi aneka tenant.
Emilbiany lantas berhenti di depan gerobak Sate Padang Takana Juo lantaran penasaran dengan harumnya asap hasil bakaran sate. Begitu mencoba setusuk sate bercampur bumbu berempah warna kuning tersebut, ia terkejut dengan kelezatan kekayaan rempah pada bumbu.
KTD memberi bukti kalau kuliner khas daerah di Indonesia memiliki cita rasa nan bisa melekat di hati tak hanya orang Indonesia. Berlangsung mulai tanggal 9 September hingga 9 Oktober 2022, KTD menghadirkan lebih dari 500 menu makanan dari 70 tenant terkurasi dari berbagai daerah nan menjadi pusat kuliner Tanah Air, seperti Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya.

“Tahun ini KTD hadir mendekatkan jarak antara kita dengan makanan-makanan legendaris Indonesia nan biasanya hanya ada di kota-kota tertentu. Ragam kuliner di JF3 ini juga mewakili cerita dan sejarah bangsa, nan tercipta karena adanya persilangan budaya, dan juga adat istiadat setempat," kata Chairman JF3 Soegianto Nagaria.
Selaras dengan gerakan sustainability diusung JF3 tahun ini, sambung Soegianto, KTD mengajak seluruh pihak untuk terus mengenal, menikmati, mencintai, dan mendukung keberlangsungan warisan kuliner Nusantara hingga lintas generasi.
Di samping kuliner, di panggung KTD selain ada Mocca, sebelumnya ada pula Vira Talisa, Juicy Lucy, dan penampilan spesial JKT48 pada Sabtu, 8 Oktober 2022 mendatang. (*)
Baca juga: