Selfie di Museum Galeri, Kenapa Tidak?

 Irene Gianov Irene Gianov - Senin, 03 April 2017
Selfie di Museum Galeri, Kenapa Tidak?
Mia Maria berpendapat selfie di galeri merupakan salah satu bentuk apresiasi (Foto MP/ Irene Gianov)

Masyarakat Indonesia sudah jauh lebih baik dalam mengapresiasi seni dan seniman penghasil karyanya. Saat pembukaan Jakarta Biennale, hadir lebih dari 8000 orang, dan ada lebih dari 2000 pengunjung selama beberapa waktu acara tersebut berlangsung.

“Orang bilang ngapain orang-orang ke museum galeri cuma selfie-selfie. Kalau mereka dateng ke galeri cuma selfie, atau ke museum cuma selfie, mereka menganggap background mereka itu cool. Why not, that’s the part of appreciation,” ujar Mia Maria, seorang kurator lukisan menanggapi apresiasi masyarakat seputar seni.

Saat ini Mia Maria sedang menangani sebuah museum di bagian edukasinya. Museum tersebut dinamakan Museum MACAN (Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara) dan akan dibuka umum pada 7 November 2017 nanti.

Museum MACAN merupakan ide langsung dari seorang kolektor bernama Harjanto Adikusumo. Ia menyediakan karya-karya koleksinya, membuat museum yang baik, dan dibuka untuk publik sehingga koleksinya bisa diakses publik dengan mudah.

Sekarang sedang disiapkan agar museum bisa tampil baik, termasuk mengatur gedung, penyimpanan, suhu ruangan, manajemen, serta menguatkan kuratorialnya. Museum MACAN menyediakan dirinya sebagai wadah layanan masyarakat yang juga berfokus pada pendidikan.

Saat ini, Yayasan Museum MACAN sedang membangun hubungan dengan sekolah-sekolah, mencari tahu apa kebutuhan pendidikan seni di Indonesia, khususnya Jakarta. Berkaitan dengan materi edukasi, Museum MACAN menyediakan sebuah solusi yaitu education resource kit yang akan dibagiakan ke sekolah-sekolah.

Selain artikel ini Anda juga bisa baca Siapa Bilang Jadi Seniman Tidak Bisa ‘Hidup’?

#Seni Rupa #Seniman
Bagikan
Ditulis Oleh

Irene Gianov

Love Indonesia
Bagikan