SIAPA saja yang datang berobat hingga bahkan harus menjalani tindakan medis, tentu saja berharap ini dapat menjadi langkah agar dirinya bisa kembali pulih sehat seperti sedia kala.
Namun, bagi seorang perempuan di Kolombia, kondisi sebaliknya telah menimpanya. Pasalnya, alih-alih mendapatkan hasil yang positif setelah menjalani operasi pengikatan tuba falopi. Perempuan bernama Maria Aderlinda Forero menderita selama 11 tahun akibat tertinggalnya jarum dan benang operasi di tubuhnya.
Kabar ini menyeruak usai media lokal di Kolombia bernama Semana mengadakan wawancara dengan Forero untuk menceritakan pengalaman menyakitkan ini.
Baca Juga:

Ia menjelaskan bahwa setelah melahirkan anak keempatnya di tahun 2012, Forero merasa ini sudah waktunya menjalani operasi pengikatan tuba falopi demi mengantisipasi potensi adanya momongan lagi. Oleh karena itulah, perempuan yang tinggal di area pedesaan itu pun datang ke seorang doktor untuk mengajukan tindakan medis itu.
Sebagaimana dilansir dari The New York Post (25/3), Forero memang merasakan ada rasa nyeri usai operasi tersebut tapi ia berpikir ini hanya efek samping semata apalagi ia menjalani pasca-persalinan.
Namun hari demi hari, rasa nyerinya terus bertambah hingga ia tak kuat dan berobat kembali ke klinik tempat ia operasi tersebut. Perempuan itu mengaku, setiap berobat, ia hanya diresepkan acetminophen alias obat analgesik untuk membantu meredakan nyeri yang ia rasakan.
Sayangnya, obat itu tak mempan dengan Forero yang merasakan sakitnya semakin menjadi dari waktu ke waktu bahkan berdampak ke kehidupannya. Pasalnya, ia harus terus bergonta-ganti pekerjaan akibat kondisi kesehatannya itu.
Sedangkan di sisi lain, tempat tinggalnya jauh dari klinik dokter di kota sehingga ia harus selalu menggunakan motor untuk pergi ke kota dan ini memberatkan sisi finansial keluarganya.
Baca Juga:

Dokter yang menanganinya sejak pengikatan tuba falopi itu akhirnya memutuskan memberikan resep obat meloxicam guna lebih kuat lagi menahan rasa nyeri yang dirasakan Forero. Tapi ini juga tak mempan.
Setelah sakit yang lama akhirnya pada November 2022, Forero akhirnya dirujuk ke dokter spesialis di rumah sakit untuk menjalani MRI dan USG demi memastikan sebenarnya apa yang menghantui dirinya selama ini.
Betapa terkejutnya ketika dokter di rumah sakit menemukan jarum dengan benang masih tersangkut di dalam tubuhnya dan inilah yang selalu membuatnya tersiksa kesakitan.
Ketika Forero kembali ke dokter yang melakukan tindakan medis dulu, dokter itu berkilah dan tak mengakui ia bisa seteledor itu dan mengklaim perempuan dari Kolombia itu kemungkinan pernah tak sengaja menelan jarum serta benangnya.
Hal ini membuat Forero berang dan terus berupaya agar dirinya dapat menjalani operasi pengangkatan benda tersebut dari badannya yang sampai sekarang disebut masih menunggu penilaian dari dokter bedah. (aru)
Baca Juga: