"KENAPA sih gue selalu dapet pacar yang kaya begini?" mungkin menjadi kalimat andalan bagi orang-orang yang sudah letih pacaran-putus-pacaran-putus. Rasanya, kamu selalu berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga hubunganmu agar baik-baik saja, tetapi kamu selalu bertemu pasangan yang tukang selingkuh, tidak bisa dipercaya, suka bohong, atau yang tidak menghargai kamu.
Jika ini pernah kamu rasakan, mungkin kamu harus bercermin. Coba tengok kebelakang dan temukan alasannya. Ketahuilah dengan baik, apa sih yang selama ini membuatmu begini? Kok bisa kamu seolah 'terjebak' di dalam hubungan seperti itu? Kok kamu tidak segera pergi setelah melihat traits buruk mereka sejak awal?

Menurut ahli Kesehatan Mental George Alonso, penyebab kamu selalu terjebak di hubungan toksik mungkin karena kamu terlalu terburu-buru untuk mengambil keputusan. Bisa jadi kamu mengabaikan beberapa red flags atau perilaku buruknya sejak awal sehingga tidak heran jika kamu dan dia akan berakhir pada toxic relationship.
Meski begitu, kamu harus mencoba untuk melihat dari gambaran yang lebih besar. Dilansir dari Life Hack, Alonso mengatakan bahwa kamu harus bisa melihat alasan yang lebih mendalam lagi untuk mengatasi fenomena 'selalu terjebak dengan hubungan yang toxic' .
Baca juga:
Pertama, mungkin kamu memiliki konflik emosional sendiri yang belum terselesaikan. Kedua, mungkin kamu memiliki konsep hubungan yang salah. Coba lihat ke belakang, darimana hubungan yang toxic ini bermula? Bagaimana bisa berkembang?
Alonso mengatakan bahwa toxic relationship biasanya berawal dari ketertarikan fisik, atraksi seksual, baru kemudian ketertarikan secara romantis. Meski belum mengenalnya dengan baik, kamu akan merasa sangat bahagia ketika baru berpacaran. Ini disebut juga sebagai honeymoon phase.

Biasanya, dalam fase ini orang cenderung mengabaikan kepribadian atau kebiasaan yang kita tidak suka atau mungkin bisa menjadi masalah kedepannya. Namun karena sedang berbunga-bunga, kamu akan berpikir bahwa cinta itu saling menerima kekurangan. Alhasil, kita mulai mewajarkan perilaku toksik demi nama cinta.
Baca juga:
Akhirnya tiba fase ketiga yaitu mask-off phase. Setelah berbahagia, akhirnya toksisitas dimulai. Untuk terhindar dari hubungan putus-sambung, kamu sendiri tidak boleh mudah terlena dengan ketertarikan fisik dan fase honeymoon. Pertama-tama, jangan terburu-buru. Ketahui dulu sifat dan latar belakangnya.
Jangan gampang memutuskan untuk berkomitmen sebelum mengenal seseorang dengan baik. Kedua, jangan mengabaikan red flag. Jika ada perilaku atau sifat yang tidak bisa kamu tolerir, jangan bohongi diri sendiri dan segera akhiri hubunganmu.

Jika kamu sedang terjebak di dalamnya, ingat, tidak pernah ada kata terlambat untuk mengakhiri hubungan yang tidak baik untuk dirimu. Mencintai orang lain bukanlah hal yang salah, tetapi kamu harus lebih mencintai dirimu sendiri. (SHN)
Baca juga: