Merahputih.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyesalkan terjadinya tindakan asusila sesama jenis di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta.
"Perilaku seperti itu, perilaku yang tidak mencerminkan budaya bangsa kita," kata Doni kepada wartawan usai menghadiri rapat koordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat di Kodam III Siliwangi, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (28/12).
Baca Juga:
Hasil Tes Swab Nakes yang Mesum di RSD Wisma Atlet
Dia memastikan tim gabungan yang bertugas di RSD Wisma Atlet sudah menindaklanjuti adanya kasus tersebut dan membawanya ke ranah hukum. Namun, para pelakunya masih berada di Wisma Atlet karena pertimbangan kesehatan.
Sehingga isolasi masih perlu dilakukan karena salah satu di antaranya masih terkonfimasi positif COVID-19. "Tapi kalau satu dua hari ini sudah negatif, semuanya akan diserahkan (ke kepolisian)," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini.

Dengan adanya kasus itu, Doni bakal meningkatkan pengawasan aktivitas para penghuni rumah sakit darurat tersebut. Sehingga pencegahan bisa dilakukan pada setiap gerak-gerik mencurigakan dari para pasien maupun perawat yang bertugas di sana.
"Termasuk juga pembinaan rohani, dari aspek keagamaan untuk mengingatkan kita semua agar mengikuti ketentuan yang telah digariskan oleh agama masing-masing," jelas dia.
Baca Juga:
Nakes yang Mesum Sesama Jenis di RSD Wisma Atlet Dipecat
Dua pelaku yang merupakan pasien dan oknum tenaga medis itu sudah dilakukan penegakan hukum oleh kepolisian. Kasus tersebut kini sudah dinaikkan ke tahap penyidikan meski belum ada penetapan tersangka.
Oknum perawat yang terlibat kasus mesum atau hubungan sesama jenis dengan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat telah dibebastugaskan. (Knu)