Sekolah Lima Hari, PKB: Jelas Ada Upaya Abaikan Peran Ulama

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 21 Juli 2017
Sekolah Lima Hari, PKB: Jelas Ada Upaya Abaikan Peran Ulama
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (dua kiri) berbincang dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kedua kanan) dan Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir (ketiga kiri)(ANTARA FOTO/Indrianto

MerahPutih - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menganggap konsep lima hari sekolah yang akan dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan bagian dari mengabaikan peran ulama dalam pembentukan karakter.

"Jumlah guru di sekolah formal itu kecil, mampu enggak membangun suatu kultur keagamaan yang berujung pada akhlakul karimah, cinta NKRI tanpa ada peran ulama dan madrasah. Oleh karena itu, ide 'full day school' (lima hari sekolah) sangat tidak layak," katanya di Semarang, Jumat (21/7).

Hal tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Cak Imin pada deklarasi "Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama" (Jas Hijau) yang dihadiri oleh para pengurus DPW dan DPC PKB se-Jawa Tengah.

Menurut dia, pendidikan agama tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada sekolah, tetapi harus diserahkan pada madrasah dengan disertai pertemuan informal, hubungan kekerabatan dan budaya, serta solidaritas.

"Kami menolak keras pelaksanaan 'full day school', kembalikan kepada masing-masing untuk bebas memilih dan madrasah menjadi solusi karena terbukti (setelah) madrasah tergusur di kota-kota besar, banyak perkelahian pelajar," ujarnya.

Terkait dengan penolakan pelaksanaan konsep lima hari sekolah, Cak Imin mengaku sudah menyampaikan hal tersebut kepada Presiden RI Joko Widodo serta memberikan penjelasan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"'Full day school' sangat tidak layak, dampak terburuknya kita kehilangan kebudayaan dan tradisi pertemuan informal anak-anak sekolah di madrasah diniah, kehilangan rasa sosialisasi dan keagamaan di tengah masyarakat karena sekolah formal mutlak tidak mampu, gurunya terbatas," katanya.

Terkait dengan deklarasi Jas Hijau, Cak Imin mengingatkan semua pihak agar jangan sekali-kali menghilangkan jasa para ulama.

"Untuk apa kita ingatkan? Karena akhir-akhir ini banyak yang mencoba menghapus atau mengabaikan jasa-jasa para pendiri bangsa dan ulama," ujarnya.

Menurut dia, bangsa Indonesia tidak akan merdeka kalau umat Islam tidak berjuang melawan penjajah atas perintah dan bimbingan para ulama.

"Kalau ada yang mencoba mengganggu NU, itu tidak boleh terjadi karena jasa besar ulama tidak bisa diabaikan," katanya.(*)

Sumber: ANTARA

#Full Day School #PKB #Muhaimin Iskandar #Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan