MerahPutih.com - Pemerintah Kota Yogyakarta memperpanjang kegiatan pembelajaran daring jarak jauh (PJJ). Namun, sebentar lagi para siswa harus mengikuti Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) sebagai salah satu tolok ukur pemetaan hasil pembelajaran di DIY.
Demi mengejar kualitas PJJ, pihak sekolah memberikan bimbingan tambahan pembelajaran kepada para siswa. Salah satu sekolah yang menberikan bimbel tambahan pelajaran adalah SMPN 6 Yogyakarta.
Baca Juga:
Pemprov DKI Belum Putuskan Nasib PTM saat PPKM Level 2
Kepala SMP Negeri 6 Yogyakarta Titik Sugiyarti menjelaskan, bimbel diberikan kepada siswa kelas 9 (kelas tiga).
"Kami adakan tambahan pelajaran melalui Zoom Metting. itu bertujuan menjaga kualitas pendidikan akibat keterbatasan siswa dan orangtua murid selama PJJ," jelas Titik di Yogyakarta, Selasa (07/03).
Pelajaran tambahan diberikan hanya untuk empat mata pelajaran yang akan diujikan dalam ASPD tersebut, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris.
Titik mengaku pemberian bimbel daring tersebut masih menghadapi beberapa kendala. Seperti siswa yang tidak memiliki perangkat untuk mengikuti pembelajaran daring dan permasalahan kuota data internet.
"Pada awalnya, hanya diikuti separuh siswa, kemudian bertambah hingga 75 persen siswa. Ya, ini upaya yang bisa kami lakukan," katanya.

Dia berharap, pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah kembali digelar agar kualitas pendidikan di Kota Yogyakarta tetap terjaga. Titik mengaku pembelajaran tatap muka terbatas yang pernah digelar selama dua minggu sangat efektif bagi siswa menangkap pelajaran.
"Sempat dilakukan pembelajaran luring dengan 100 persen kapasitas selama sekitar 2 pekan. Semua guru, siswa, dan orang tua sangat senang. Siswa jadi semangat belajar walau hanya beberapa jam saja," katanya
Ia berharap, mendapat lampu hijau untuk melakukan pembelajaran tatap muka terbatas khusus untuk tambahan pelajaran bagi siswa kelas 9 pada siang hari usai mengikuti pembelajaran daring pada pagi hari.
"Siswa akan ditempatkan di 14 ruangan untuk menjaga prokes 50 persen kapasitas. Harapannya bisa diizinkan," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budhi Asrori, tak menampik kualitas pendidikan mengalami penurunan akibat COVID-19.
"Perbandingannya pada nilai ASPD dari tahun ke tahun terus turun. Akan tetapi, saat ini sedang dikaji lebih lengkap bagaimana kualitas pendidikan di Kota Yogyakarta saat ini," katanya.
Ia mengkhawatirkan persiapan yang harus dilakukan siswa kelas 6 SD dan 9 SMP untuk menghadapi ASPD yang rencananya digelar pada bulan Mei.
"Kami berharap ada rekomendasi dari pemerintah pusat untuk melakukan pembelajaran tatap muka, khusus bagi siswa di kelas akhir sebagai persiapan ASPD. (Patricia Vicka/ Yogyakarta)
Baca Juga:
PTM di Tangerang Hanya Buat Kelas 6 SD dan 9 SMP