MerahPutih.com - Pergantian Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) menjadi isu hangat dalam beberapa waktu belakangan. Bahkan, muncul wacana Presiden Jokowi menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum dalam kongres PDIP mendatang.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa trah keluarga Presiden pertama Indonesia Sukarno masih memiliki posisi yang kuat untuk menjadi ketua umum berikutnya.
Hal ini disampaikan Hasto saat merespons pertanyaan awak media terkait apakah ketua umum PDIP selanjutnya masih dari garis keturunan Bung Karno.
Baca Juga:
PDIP Nilai Pertemuan Jokowi-SBY Tradisi Silaturahim Para Pemimpin
"Ini dari bacaan arus bawah yang saya lakukan sebagai Sekjen DPP PDIP yang menempatkan Ibu Mega pada suatu posisi yang di dalam sejarah partai itu memang menjadi pengikat," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (3/10), seperti dikutip Antara.
Sebab, partainya memerlukan figur yang kuat dan memiliki ikatan hingga kader tingkat bawah di masa transisi pemerintahan pada 2024 mendatang. Hasto pun meyakini kriteria tersebut masih dimiliki Megawati dan keluarga.
"Kalau arus bawah tadi yang kami tangkap itu menempatkan keluarga Bung Karno sebagai ideolog, Bung Karno sebagai proklamator, dan Bapak Bangsa, sehingga partai ID itu salah satu strong point-nya itu memang dari Bung Karno," jelasnya.
Baca Juga:
PDIP Luncurkan Program Beasiswa Megawati Fellowship
Sementara itu, ia menjelaskan partai berlambang banteng moncong putih itu masih fokus mempersiapkan diri menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024. Adapun pergantian ketua umum PDIP akan ditentukan pada Kongres yang baru akan digelar pada 2025.
"Setelah pemilu nanti partai akan melaksanakan Rakernas V dan kemudian Kongres baru akan dilaksanakan pada tahun 2025," kata Hasto.
Untuk diketahui, putra sulung Presiden Pertama Indonesia sekaligus kakak Megawati, Guntur Soekarnoputra mengusulkan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan dan menjadikan Megawati Soekarnoputri sebagai Dewan Pembina. (*)
Baca Juga:
PDIP Sebut Reshuffle Kabinet Kurang Kondusif