Sekjen PDIP Jelaskan Isi Pertemuan Megawati dan Jokowi

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 10 Oktober 2022
Sekjen PDIP Jelaskan Isi Pertemuan Megawati dan Jokowi
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: MP/Dicke Prasetia)

MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/10).

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa salah satu poin yang dibahas dalam pertemuan itu juga terkait kepemimpinan nasional.

Hasto menerangkan, jumlah penduduk Indonesia yang begitu besar membutuhkan satu pemimpin yang memiliki rekam jejak dan kepemimpinan yang baik. Sehingga hal tersebut juga dibahas dalam pertemuan Megawati dan Presiden Jokowi.

Baca Juga:

Meski Dipilih Jokowi Jadi Pj Gubernur, PDIP Tetap Kritis pada Heru Budi

"Ini dilakukan bagi masa depan bangsa dan negara. Demi kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, kemudian Ibu Mega, Pak Jokowi serta kepemimpinan yang akan datang," kata Hasto dalam keterangannya, Senin (10/10).

Peraih gelar doktor Universitas Pertahanan (Unhan) ini mengingatkan pemilu adalah momentum mempersiapkan pemimpin bangsa. Oleh karena itu, PDIP mencari sosok yang mampu mengemban tanggung jawab tersebut.

"Kita tidak mencari sosok pemimpin yang hanya bisa menarasikan keberhasilan, sehingga ketika ada banjir dalam wilayah dengan 30.000 RT, lalu banjir (menimpa) 30 RT, itu dikatakan tidak sampai satu persen. politik itu bukan kalkulasi satu sampai lima persen. Tapi tanggung jawab bagi bangsa dan negara," jelas Hasto.

Hanya saja Hasto menyebut pembahasan soal pemilu kemarin antara Megawati dan Jokowi tak ada kaitannya dengan deklarasi Partai NasDem yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

"Tidak ada kaitannya dengan itu," ungkap Hasto.

Kata Hasto, pertemuan antara Megawati dan Jokowi memang dilakukan secara periodik. Sering dilakukan di Istana Merdeka, Istana Bogor, dan kemarin diperlukan suasana kontemplatif dilakukan di Batu Tulis.

Baca Juga:

Elite PDIP Sebut Anies Bisa Gagal Nyapres

Kenapa Batu Tulis? Hasto menyebut ada alasan historis. Dulu Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dipersiapkan oleh Megawati sebagai capres dan pertemuan itu dilakukan di Batu Tulis.

"Jadi itu suatu tempat, yang secara historis kepemimpinan Pak Jokowi juga sangat kuat. Suasana kebatinan itulah yang mengambil pembahasan fundamental bangsa dan negara," ujarnya.

Tentang capres cawapres, disebutkannya hal itu adalah kewenangan Megawati dan partai berdisiplin menunggu arahannya. Dia juga menegaskan PDIP tidak mencalonkan capres untuk berburu efek ekor jas.

"PDI Perjuangan mencalonkan pemimpin dengan kesadaran bahwa memimpin bangsa dan negara tidak ringan tanggung jawabnya. Perlu dipersiapkan matang, apa yang menjadi harapan rakyat itu yang akan dijawab PDI Perjuangan" tandas Hasto.

Lantas, Hasto bercerita. Dirinya usai pertemuan kemarin bertanya ke Megawati soal siapa sosok capres dan cawapres PDIP.

"Saya tanyakan ke Ibu Mega, bagaimana pencapresan? Ibu Mega hanya jawab sabar saja. Tunggu saatnya," tutup Hasto. (Pon)

Baca Juga:

Polemik Revitalisasi Halte Bundaran HI, Fraksi PDIP Bakal Panggil TransJakarta

#Megawati Soekarnoputri #Presiden Jokowi #PDIP
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan