Sejumlah Tokoh Pemuda Sumut Sebut Cak Imin Layak Jadi Cawapres

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 03 Oktober 2017
Sejumlah Tokoh Pemuda Sumut Sebut Cak Imin Layak Jadi Cawapres
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

MerahPutih.Com - Ketokohan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin berhasil menarik dukungan sejumlah tokoh pemuda Sumatera Utara.

Sejumlah tokoh pemuda Provinsi Sumatera Utara menilai, sosok Muhaimin Iskandar biasa disapa Cak Imin yang memiliki pemikiran nasionalis-religius, sudah pas maju dicalonkan menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Pemilu 2019.

"Cak Imin harus mengubah pola, jangan hanya populer di kalangan nahdliyin (warga NU) tapi harus 'go public' atau menjadi milik bangsa Indonesia," kata salah seorang tokoh muda dari Muhammadiyah, Anang Anas Azhar dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (3/10).

Anang Anas Azhar yang juga pengajar ilmu komunikasi politik Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) sebagaimana dilansir Antara menilai, sejauh ini Cak Imin masih tekenal di lingkungan nahdliyin. Untuk menjadi Cawapres, tak cukup hanya bermain di kandang.

"Sudah saatnya Cak Imin mengubah pola dengan memasuki 'grass root' di luar NU. Cak Imin harus mencitrakan dirinya tak hanya milik NU tapi milik bangsa. Cak Imin harus go public," tutur mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumut ini.

Aktivis GAMKI Sumut Ronald Naibaho mengatakan, bila ada keinginan Cak Imin mencalonkan presiden atau wapres, maka dirinya yakin pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, itu akan mampu.

Hal itu didasari dari perjalanan kariernya yang mampu membangkitkan PKB, padahal dari pandangan kebanyakan orang akan habis.

"Secara figur, Cak Imin sungguh luar biasa, bahkan mengalahkan pamannya Gus Dur, meski sempat dilengserkan di PKB, namun akhirnya berhasil jadi Ketua Umum hingga saat ini," kata Ronald.

Pemgamat politik, Faisal Reza mengatakan, Cak Imin tak bisa jadi orang nomor satu, tetapi hanya mendampingi Jokowi, dimana dilihat dari posisi tawar pertarungan Islam konservatif dan Islam Nusantara.

"Saat ini kita dihadapkan tipologi populis. Program nomor sekian. Seperti halnya Jokowi bisa selfie-selfie dengan rakyat, sudah cukup. Untuk tahapan ini Cak Imin mengisi kekosongan," itu kata dosen ilmu politik UINSU ini.

Faisal mengatakan, Jokowi akan lebih baik bila berpasangan dengan Cak Imin pada Pilpres 2019 karena identifikasi politik rival Jokowi adalah militer.

"Karenanya figur Cak Imin bisa menguatkan figur Jokowi," tuturnya.

Sementara iitu, Ketua AMK Sumut Aswan Jaya mengatakan, Cak Imin saat ini bisa dibilang 'main api' dengan kekuatan Jokowi untuk menghadapi Pilpres. Banyak contoh seperti halnya Setnov, Ketua Perindo Hary Tanoe yang terancam ke ranah hukum setelah mencoba mengusik kursi Capres.

"Karenanya Cak Imin harus bermain di ranah Cawapres,”kata Aswan.

Sedangkan Ketua ISNU Sumut H Fadli Yasir mengatakan, kalu ingin mencalonkan menjadi Capres, Cak Imin harus segera 'keluar' dari NU seperti pendahulunya, Gus Dur karena banyak contoh kalau masih berkutat di NU akan kalah seperti Hasyim Muzadi dan Gus Sholah.

"Muhaimin jangan hanya berhenti di PKB dalam melakukan manuver politiknya. Mengganggu Jokowi juga perlu jika harus dilakukan," ujar Fadli Yasir.(*)

#Muhaimin Iskandar #Partai Kebangkitan Bangsa #PKB #Pilpres 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan