Sejumlah Persoalan Bakal Jadi PR Kapolri Baru

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 27 November 2020
Sejumlah Persoalan Bakal Jadi PR Kapolri Baru
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis. (ANTARA/ HO-Polri)

MerahPutih.com - Bursa Kapolri makin sengit untuk menggantikan posisi Kapolri Jenderal Idham Azis yang segera pensiun.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane memaparkan, sejumlah tantangan besar atau pekerjaan rumah (PR) yang akan dihadapi bagi calon Kapolri di masa mendatang.

Menurutnya, permasalahan itu justru akan datang dari internal Korps Bhayangkara itu sendiri.

Baca Juga:

Kapolri Larang Anak Buahnya Foto Bareng Cakada dan Narsis di Media Sosial

Persoalan berat yang dihadapi Kapolri ke depan justru persoalan di internalnya dan bukan di eksternal.

"Persoalan kelebihan jenderal, kombes dan AKBP di Polri," kata Neta kepada wartawan, Jumat (27/11).

Menurut Neta, hal itu akan menjadi persoalan pelik yang jika tidak ditangani. Pasalnya, berpotensi terjadinya "sikut-sikutan" di dalam internal Polri.

Selain itu, persoalan mentalitas yang berbuntut tidak promoternya anggota Polri dalam penegakan hukum juga masalah berat yang tak mudah diatasi.

Ia menyebut, tidak adanya evaluasi menyeluruh terhadap fasilitas dan sarana prasarana Polri juga membuat kepolisian Indonesia seperti tidak terarah.

"Terutama dalam alutsista, IT, dan teknologi kepolisian," ujar Neta.

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis (tengah) saat konferensi pers Hari Bhayangkara ke 74 di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/7/2020). (ANTARA/ HO-Polri)
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis (tengah) saat konferensi pers Hari Bhayangkara ke 74 di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/7/2020). (ANTARA/ HO-Polri)

Sebab itu, kata Neta, Kapolri pengganti Idham Azis harus berani melakukan perubahan dan dobrakan besar khususnya di dalam tubuh Polri itu sendiri.

Begitu juga tidak adanya evaluasi terhadap grand desain kepolisian membuat motto Polri yang promoter tak hanya menjadi sekedar slogan.

"Ini agar Polri menjadi polisi yang modern," tutur Neta.

Sementara itu, pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menduga, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo adalah kandidat yang cukup kuat.

Mengingat posisinya sebagai Kabareskrim, dekat dengan Presiden Joko Widodo, pernah memimpin polda tipe A dan belum punya rekam jejak buruk selama berkarier sejak lulus AKPOL tahun 1991.

Lalu, hampir mayoritas Kapolri sebelumnya menduduki kursi Kabareskrim.

"Bicara kinerja dan kepangkatan, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo memenuhi semua syarat," jelasnya.

Baca Juga:

Arahan Tegas Kapolri kepada Anak Buahnya, Netral di Pilkada 2020 dan Tegakkan Prokes

Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo pernah memiliki pengalaman buruk ketika mempimpin sebagai Kapolda Banten.

"Melihat syarat pencalonan Kapolri, tidak ada syarat agama jadi bukan menjadi halangan untuknya," jelasnya.

Untuk itu, ia harapkan isu identitas tidak ada dalam tubuh Polri dengan adanya bursa Kapolri saat ini.

"Sebaiknya dorong isu profesionalisme, integritas dan kebangsaan serta jangan sampai adanya isu identitas," jelasnya. (Knu)

Baca Juga:

Integritas Calon Kapolri Dianggap Paling Utama Ketimbang Latarbelakang

#Kapolri #Calon Kapolri #Neta S Pane
Bagikan
Bagikan