Sejumlah Obat dan Terapi Plasma Konvalesen Tak Lagi Dianjurkan untuk Tangani COVID-19

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 09 Februari 2022
Sejumlah Obat dan Terapi Plasma Konvalesen Tak Lagi Dianjurkan untuk Tangani COVID-19
Sejumlah sampel plasma penyintas COVID-19 di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang, Rabu, (14/7/2021). (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

MerahPutih.com - Angka pasien COVID-19 kini meningkat lagi. Namun, ada pedoman baru soal obat bagi pasien yang tengah menjalani perawatan maupun isolasi mandiri.

Terkini, sejumlah terapi dan obat telah dicabut dari opsi perawatan pasien dalam pedomen medis COVID-19. Pencabutan itu diputuskan lima organisasi profesi medis.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan menjelaskan, terapi dan obat yang dicabut dari pedomen medis mulai dari terapi plasma konvalesen hingga Invermectin.

Baca Juga:

Tambah Lagi, Kasus COVID-19 Melonjak hingga 46.843 Hari Ini

Adapun kelima organisasi profesi medis yang mengeluarkan keputusan tersebut yaitu Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).

Lalu, Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

"Kami keluarkan, mudah-mudahan ke depan tidak lagi dipakai oleh teman-teman sejawat," kata Erlina dalam konferensi pers yang diadakan secara daring, Rabu (9/2).

Erlina pun menjelaskan, plasma konvalesen dan Invermenctin sempat masuk dalam buku pedoman medis edisi ketiga.

Namun demikian, keduanya dikeluarkan dari rekomendasi lantaran hasil uji klinik menunjukkan terapi dan obat tersebut terbukti tak bermanfaat bagi pasien COVID-19.

"Invermectin sendiri tidak pernah menjadi obat standar. Pada narasi buku ketiga, Invermectin masih dalam rangka uji klinik, bukan untuk pelayanan biasa ke pasien," jelas Erlina.

Pada buku edisi ketiga, lima organisasi profesi medis juga telah mengeluarkan tiga jenis obat yang sebelumnya direkomendasikan untuk perawatan pasien COVID-19.

Ketiganya yakni Hidrosiklorokuin, Azitromisin, dan Oseltamivir.

"Dengan dikeluarkannya obat-obatan dan terapi dari buku pedoman. Tentunya seluruh tenaga medis dilarang menggunakan terapi maupun obat-obatan antivirus tersebut saat merawat pasien COVID-19," tegasnya.

Baca Juga:

Ruang Isolasi COVID-19 di Jawa Barat Sudah Terisi 44,11 Persen

Diketahui, Buku Pedoman Tata Laksana COVID-19 Edisi 4 disusun oleh 5 organisasi profesi medis yakni Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Indonesia Intensif Indonesia (PERDATIN), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular (PERKI), serta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Selain memuat pembaruan seputar penggunaan obat-obatan pasien COVID-19, buku pedoman ini juga memaparkan pembaruan terkait panduan lainnya.

Yakni definisi kasus probable Omicron berdasarkan PCR dengan S-Gene Target Failure (SGTF) dan terkonfirmasi varian tersebut berdasarkan Whole Genome Sequencing (WGS).

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, penggunaan kelima obat-obatan dan terapi bagi pasien COVID-19 memiliki efek samping serius.

Menurutnya, Ivermectin tidak disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan regulator obat Uni Eropa.

Bahkan dari sejumlah laporan, ditemukan penanganan serius bagi pasien setelah diberikan obat-obatan tersebut.

Dia menambahkan, penggunaan Oseltamivir untuk Influenza dan justru tidak ada bukti ilmiah untuk mengobati COVID-19.

Dari WHO juga sudah menyatakan obat ini tidak berguna untuk COVID-19.

"Kecuali saat Anda dites terbukti positif Influenza, yang amat jarang ditemukan di Indonesia," lanjutnya.

Saat ini, obat-obatan tersebut juga tidak tertera dalam daftar obat-obatan COVID-19 layanan telemedisin Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bagi pasien isoman. (Knu)

Baca Juga:

Di Tengah Kasus COVID-19 Naik, Gibran Izinkan Acara Festival Jenang Solo

#Breaking #Obat Covid #Kasus COVID-19 #COVID-19
Bagikan
Bagikan