Sejumlah Event Nasional Ini Diwaspadai Jadi Penyebaran COVID-19

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 19 Oktober 2021
Sejumlah Event Nasional Ini Diwaspadai Jadi Penyebaran COVID-19
Tangkapan layar - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto . ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga/am.

MerahPutih.com - Meskipun situasi pandemi di Indonesia terkendali pada tingkat yang rendah, pemerintah terus mewaspadai potensi peningkatan kasus COVID-19, terutama pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajarannya untuk berhati-hati menyiapkan seluruh langkah mitigasi apabila terjadi gelombang ketiga akibat libur tersebut.

Presiden juga mengingatkan perlu disiapkan prokes (protokol kesehatan) dan juga protokol terkait dengan kegiatan Natal dan Tahun Baru nanti.

Baca Juga:

Saat Luhut dan Budi Cari Obat COVID-19 dari AS Biar Pandemi Jadi Endemi

"Hal ini akan terus kami dalami dan kami akan sampaikan,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya, Selasa (19/10).

Selain Nataru, pemerintah juga mewaspadai potensi peningkatan kasus dalam penyelenggaraan ajang-ajang besar.

Salah satunya adalah World Superbike (WSBK) yang akan digelar di Mandalika, Nusa Tenggara Barat pada bulan November mendatang.

Pemerintah terus meningkatkan laju vaksinasi bagi masyarakat di sekitar daerah penyelenggaraan.

“Baik itu di Lombok Tengah maupun Mataram jumlah (masyarakat) yang disuntik vaksin dosis pertama sudah 70 persen,” ujar Airlangga.

Suasana pembukaan STQ Nasional XXVI 2021 di Masjid Raya Sofifi. Provinsi Maluku Utara, Sabtu (16/10/2021) malam. (FOTO ANTARA/Ikhwan Wahyudi)
Suasana pembukaan STQ Nasional XXVI 2021 di Masjid Raya Sofifi. Provinsi Maluku Utara, Sabtu (16/10/2021) malam. (FOTO ANTARA/Ikhwan Wahyudi)


Kegiatan nasional yang lain adalah Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) yang diselenggarakan di Sofifi, Maluku Utara pada tanggal 16 hingga 25 Oktober.

Monitoring dan pengawasan dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19.

Menurut Menko Perekonomian, penerapan protokol Kesehatan di ajang ini mengikuti ketentuan yang sama dengan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

“Karena ini ada 1.700 santri yang ikut, maka akan ini akan dilakukan karantina di daerah masing-masing dalam 5 hari,” ujarnya.

Untuk pelaksanaan PON Papua yang sudah resmi ditutup pada 15 Oktober lalu, tercatat pada 17 Oktober jumlah total kasus konfirmasi sebanyak 176 kasus.

Terdiri dari 97 atlet, 49 ofisial, 7 pelatih, 10 wasit, 9 media, 2 panitia pelaksana, 1 juri, dan 1 keamanan. Atau sebesar 1,7 persen dari total peserta PON yang mencapai 10.066 orang.

Baca Juga:

Bandung Raya dan Bodebek Semakin Ramai, Ingat Gelombang Ketiga COVID-19

Positivity rate 1,13 persen dari total yang dilakukan pengetesan.

Saat ini, sudah lebih dari 60 persen sudah lepas karantina. Artinya hampir sudah lebih dari 5 hari dikarantina.

"Sisanya dalam beberapa hari ini dimonitor, terutama dikarantina di daerah-daerah,” ujar Airlangga.

Adapun protokol kesehatan pelaku perjalanan yang kembali dari PON Papua pada saat kedatangan di daerah asal atau tujuannya telah diatur dengan addendum Kedua Surat Edaran (SE) Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 17 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). (Knu)

Baca Juga:

Kasus COVID-19 Turun, Dana Alokasi Khusus dan Bagi Hasil Bakal Digeser

#Airlangga Hartarto #COVID-19
Bagikan
Bagikan