Sehatnya Berpuasa untuk Otak


Berpuasa memberi manfaat bagi kesehatan otak. (foto: unsplash/robina weermeijer)
ADAKAH hubungan berpuasa dan otak? Jika kamu menebak berpuasa membuat otak jadi 'lamban', kamu salah besar. Nyatanya, berpuasa amat baik untuk kesehatan otak loh. Sehatnya berpuasa untuk otak amat berkaitan dengan kadar glukosa dalam tubuh selama berpuasa.
Glukosa merupakan makanan utama bagi otak. Saat berpuasa, jumlah glukosa akan menjadi sangat terbatas. Dalam kondisi tersebut, tubuh akan mengalihkan sumber bahan bakar dari glukosa ke lemak.
Pada tahap awal, tubuh akan menggunakan glikogen, yakni gula yang disimpan pada otot dan hati, sebagai energi. Setelah gula dibakar habis, tubuh akan mulai membakar lemak dan mengubahnya menjadi keton.
BACA JUGA:
Ibu-Ibu Penjual Takjil Dadakan, Pemadam Kelaparan Saat Ramadan
Keton adalah bagian kecil dari lemak yang digunakan sel sebagai sumber energi. Perubahan sumber energi saat puasa itulah yang amat mungkin memberikan manfaat untuk kesehatan otak.
Beberapa studi sudah mengamati manfaat puasa untuk kesehatan. Seperti dilansir Hellosehat, pada 2014, sebuah penelitian melaporkan bahwa puasa juga memberi manfaat untuk otak.
1. Mencegah stres

Dalam kadar tertentu, stres memang dibutuhkan. Namun, stres yang berlebihan tidak baik untuk tubuh, termasuk otak. Stres dan kecemasan membuat otak kamu jadi sangat aktif, seperti memikirkan masalah dan kemungkinan buruk yang akan terjadi.
Akibatnya, otak menjadi sangat sibuk dan bisa mengganggu rutinitas harianmu, termasuk pola tidur. Stres dan kecemasan berlebihan bisa merusak kesehatan otak dalam jangka panjang, salah satunya menyebabkan depresi dan gangguan kecemasan.
Studi menemukan bahwa berpuasa dapat menurunkan tingkat stres dan kecemasan secara efektif. Selama berpuasa, tubuh secara maksimal memperbaiki kerusakan sel dari stres oksidatif, yakni kondisi tubuh ketika level radikal bebas lebih banyak ketimbang antioksidan.
2. Meningkatkan fungsi otak

Perubahan sumber energi untuk otak selama puasa, ternyata meningkatkan fungsi otak dalam mengantarkan sinyal-sinyal tertentu. Hal itu dibuktikan dengan pelepasan lemak sebagai keton ke dalam darah untuk energi.
Puasa yang dikombinasikan dengan olahraga juga menunjukkan manfaat yang baik untuk otak. Keduanya dapat meningkatkan jumlah mitokondria dalam neuron. Mitokondria adalah organel sel yang menjadi tempat respirasi untuk menghasilkan energi.
Tidak hanya itu, jumlah protein di otak yang disebut BDNF (Brain Derived Neurotrophin Factor) juga meningkat. Peningkatan protein tersebut dapat meningkatkan fungsi otak yang mengatur perilaku, sensor dan motorik, motivasi, daya ingat, dan pembelajaran.
3. Berpotensi membantu mencegah penyakit otak

Penyakit otak seperti demensia bisa diminimalkan risikonya dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti menjaga berat badan.
Sebuah penelitian menemukan adanya peningkatan risiko demensia pada orang dengan obesitas. Hal itu terjadi karena ekstra lemak yang tidak digunakan tubuh bisa memicu terjadinya peradangan dan produksi hormon tertentu menjadi tidak stabil.
Dengan berpuasa, kamu bisa menurunkan berat badan. Meski masih diperlukan kajian lebih lanjut mengenai hal ini, bukan berarti puasa sama sekali tak membawa manfaat untuk otak, khususnya menurunkan risiko demensia.
Jika diseimbangkan dengan olahraga dan kebiasaan sehat lainnya, menurunkan berat badan tentu bukan hal yang mustahil. Dengan begitu, risiko demensia pun dapat menurun.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
