MerahPutih.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengaku tidak habis pikir masih ada warga Surabaya yang nekat balapan liar di tengah wabah COVID-19. Apalagi, Surabaya sendiri mengalami lonjakan kasus positif hampir 100 persen dalam sehari.
“Tadi malam saya menyaksikan di depan Grahadi, masih banyak saudara-saudara kita, anak-anak kita 'trek-trekan'. Pakai motor bareng-bareng dengan suara mesin knalpot yang kencang. Terus kira-kira setengah jam, 45 menit lagi, ada lagi, sampai pukul 23.30 WIB," kata Khofifah, dalam jumpa pers virtual di gedung Grahadi, Surabaya, kemarin (12/04).
Baca Juga:
Khofifah Bocorkan Kemana Larinya Harta yang Ditinggalkan Ibunda Jokowi
Tercatat, pada Minggu (12/4) di Surabaya mengalami peningkatan drastis jumlah pasien positif COVID-19 sebanyak 83 orang menjadi 180 kasus hanya dalam sehari. Padahal sebelumnya hanya 97 orang kasus positif di Kota Pahlawan.

Untuk itu, Gubernur menegaskan akan mengevaluasi efektivitas program-programnya dalam penanganan dan pencegahan penyebaran Covid 19 di Jawa Timur. Terutama, bagi anak muda yang pada saat malam hari masih keluyuran keluar rumah.
"Saya melihat mereka masih belum memiliki informasi yang komprehensif. Informasi ini menjadi penting, supaya tersampaikan kepada seluruh masyarakat Jatim, terutama Surabaya. Sampaikan informasi Surabaya sudah 180 positif, karena tambah 83 orang. Ini bukan angka yang kecil,” papar Khofifah.
Baca Juga:
Demi Kebaikan Bersama, Khofifah Minta Warganya di Jakarta Enggak Mudik
"Surabaya ini sudah terkonfirmasi 502 orang yang kategori PDP. Maka evaluasi secara detil dari pelaksanaan physical distancing, pelaksanaan social distancing, pak Pangdam akan mendetilkan kembali," imbuh bekas Menteri Sosial kabinet pertama Presiden Jokowi itu.
Lebih jauh, Khofifah mengungkapkan Jawa Timur secara global mengalami peningkatan pasien positif Covid-19 sebanyak 386 orang, dan Surabaya menjadi kota terbesar jumlah penambahannya dengan total kasus positif 180 orang. Total pasien positif Jawa Timur mencapai 386 orang, 29 meninggal dan 69 pasien sembuh. (*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Budi Lentera, reporter dan kontributor MerahPutih.com untuk wilayah Jawa Timur.
Baca Juga: