KAMU yang berpikiran jorok atau ngeres, tunggu dulu. Perayaan hari tanpa bra sedunia ini memiliki tujuan yang penting dan bermakna. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini.
1. Meningkatkan Kesadaran Kanker Payudara

Berawal dari sejarah dibuatnya hari tanpa bra sedunia. Mengutip The Sun, awalnya disebut 'Breast Reconstruction' Awareness (BRA) Day. Hari tersebut ditujukan untuk mengedukasi perempuan mengenai keputusannya untuk melakukan rekonstruksi saat menjalani mastektomi.
Akhirnya menjadi No Bra Day, kampanye ini marak dilakukan oleh perempuan di media sosial untuk meningkatkan kesadaran mengenai kanker payudara. Selain itu, mendorong perempuan lain untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri dan memastikan bahwa mereka mengetahui ciri-ciri kanker payudara.
Walau sayangnya, perayaan Hari Tanpa Bra ini cenderung disalahpahami dan menjadi 'seksual' karena unggahan perempuan-perempuan yang tidak menggunakan bra mereka.
Baca juga:
AI Google Bisa Deteksi Kanker Payudara Lebih Akurat dari Dokter
2. Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Payudara

Payudara, payudara, payudara. Kamu merasa canggung atau aneh saat membaca kata itu? Berarti kamu masih menganggap pembahasan mengenai payudara sebagai topik yang tabu.
Terutama di negara-negara yang konservatif seperti Indonesia, pembahasan yang dewasa mengenai payudara sulit untuk dilakukan karena image payudara yang cenderung mengarah ke seksual.
Mengutip laman National Today, Hari Tanpa Bra dapat mendorong orang-orang untuk berbicara mengenai payudara. Jika tidak ada yang membicarakannya, bagaimana kita bisa menurunkan risiko kanker payudara?
Hari Tanpa Bra Ini menormalisasikan topik mengenai payudara, dan menghilangkan stigma saat ingin diperiksa untuk kanker. Payudara hanya terdiri dari lemak, tisu payudara, saraf, pembuluh darah, arteri kok.
Baca juga:
3. Mendukung Perempuan yang Sedang atau Pernah Mengalami Kanker Payudara

Sejalan dengan meningkatkan kesadaran, jika dirayakan dengan benar, perayaan ini dapat mendukung perempuan-perempuan yang sedang atau pernah mengalami kanker payudara.
Selain membuat mereka merasa lebih baik, orang-orang didorong untuk melakukan donasi kepada organisasi amal kanker payudara untuk membantu membiayai riset-riset mengenai kanker payudara.
"Mereka berusaha menemukan bentuk pengobatan baru, mengidentifikasi metode pencegahan yang efektif, dan menemukan obatnya. Lebih dari kesadaran, organisasi-organisasi ini juga berfokus pada penelitian yang menyelamatkan nyawa dan mengalokasikan sumber daya untuk menemukan terobosan medis," tulis Healthline.
Bahkan, terdapat organisasi-organisasi seperti The Pink Fund yang menyediakan biaya hidup non-medis selama 90 hari untuk pasien dalam perawatan aktif untuk kanker payudara. Sehingga mereka dapat fokus pada penyembuhan, membesarkan keluarga, dan kembali ke tempat kerja.
Baca juga:
Kamu ingin ikut mendukung hari tanpa bra sedunia tapi masih ingin mengenakan bra? Jangan khawatir, tidak menggunakan bra hanyalah sebuah simbol, yang terpenting adalah aksi-aksi tambahannya untuk benar-benar membuat perubahan.
Gimana caranya? Kamu bisa mulai dengan melakukan SADARI di rumah untuk mendeteksi jika ada risiko penyakit kanker payudara sejak dini. Lalu, manfaatkan sosial mediamu untuk berkampanye dan mengedukasi teman-temanmu mengenai kanker payudara dan mematahkan tabu topik mengenai payudara.
Terakhir, jangan lupa berdonasi pada badan amal kanker payudara agar kita bisa memiliki teknologi dan pengobatan yang terbaik untuk mencegah dan mengobati pasien dengan kanker payudara. (lev)