Seberapa Pantas Sekte Yehuwa Harus Dibubarkan?

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 23 Juli 2017
Seberapa Pantas Sekte Yehuwa Harus Dibubarkan?
Saksi Yehovah (Foto: Yehovah Witnesses Official)

MerahPutih - Gaung pembubaran Sekte Yehuwa atau Saksi Yehovah kembali digemakan Pengamat Politik Boni Hargens. Pernyataan itu disampaikan Boni saat menanggapi pembubaran HTI melalui Perppu Ormas yang diteken Presiden Jokowi beberapa hari lalu.

Apa yang salah dengan Sekte Yehuwa alias Saksi Yehovah? Menurut Boni Hargens sebagaimana dilansir dari Antara, Sekte Yehuwa meresahkan banyak orang dengan cara mencari pengikut di tempat umum atau dalam bahasanya Boni, evangelisasi.

“Saya melihat, Sekte Saksi Yehuwa sudah meresahkan banyak orang karena melakukan evangelisasi di tempat umum dan berusaha merekrut pemeluk agama lain untuk bergabung dengan sekte keyakinan mereka," ujar Boni di Jakarta, Rabu lalu.

Sekte Yehuwa bukan ormas tapi hanya salah satu denominasi gereja Lutheran atau Protestan. Meski dalam beberapa literatur atau pernyataan para pemukanya, Sekte Yehuwa kerap memisahkan diri secara tegas dari gereja Protestan dan tak sedikit juga para pendeta menolak memasukan Saksi Yehovah sebagai bagian denominasi gerejanya.

Terlepas dari ajaran teologi dan asal-usulnya, Sekte Yehuwa dikritik Boni Hargens karena cara penyebarannya yang dianggap meresahkan.

"Saya susah membayangkan, di negara beragama seperti Indonesia ada kelompok agama yang memaksa pihak lain untuk mengikuti sekte mereka. Ini melanggar prinsip beragama di Indonesia," tegas Boni.

Sebetulnya Saksi Yehovah bukan pertama kali bermasalah di Indonesia. Meski sudah lama masuk dan memiliki pengikut di sini, berdasarkan data yang dihimpun merahputih.com, Sekte Yehuwa pernah dibubarkan Kejaksaan Agung tahun 1976.

Kantor Pusat Jemaat Saksi Yehovah di AS
Kantor Pusat Saksi Yehovah di AS (Foto: Pinterest/Official Yehovah's Witnesses)

Pengajaran Sekte Yehuwa di Indonesia secara resmi dilarang melalui Surat Keputusan Jaksa Agung Nomor 129 Tahun 1976, lewat SK itu, Jaksa Agung telah melarang kegiatan Saksi Yehuwa di seluruh wilayah Indonesia. Sebab, Sekte Yehuwa mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan hukum negara, seperti menolak hormat bendera dan melarang jemaatnya ikut berpolitik serta menolak donor darah.

Dalam keadaan dilarang, penyebaran dan kegiatan rohani Saksi Yehova berlangsung secara klandestin. Gerakan evangelisasi di bawah tanah dan penginjilan tertutup gencar dilakukan dengan menunggangi sejumlah kelompok gereja kecil. Situasi berubah manakala sejumlah pengikutnya mengajukan pencabutan SK Jaksa Agung. Dasar hukumnya Pasal 29 UUD 1945. Hasilnya berdasarkan Tap MPR Nomor XVII/1998 tentang HAM, dan Instruksi Presiden No. 26 Tahun 1998, Sekte Yehuwa diperbolehkan kembali aktif. Pada 1 Juni 2001 SK ini kemudian dicabut. Walaupun begitu, sebenarnya sejak tanggal 19 Juli 1996, Saksi-Saksi Yehuwa telah membuka kantor cabang Indonesia berupa gedung yang dipergunakan sebagai tempat pertemuan dan pusat kegiatan pewartaan mereka.

Sekarang, ketika wacana dan perdebatan Perppu Ormas menghangat, Sekte Yehuwa kembali disorot. Apalagi sejumlah negara di Eropa Timur dengan tegas menolak bahkan melarang aktivitas Saksi Yehuwa. Teranyar di Rusia. Pengadilan Mahkamah Agung (MA) Rusia telah menyatakan aliran saksi Yehuwa sebagai organisasi ekstremis, yang sama dengan kelompok negara Islam atau ISIS. Dan pada Kamis (20/4/ 2017), Sekte Yehuwa resmi dilarang beroperasi di seluruh Rusia.

Dalam beberapa kejadian sejumlah pengikut Saksi Yehovah memang agak ekstrem menunjukkan ‘keimanan’-nya seperti menolak menghormati bendera dan ogah bersinggungan dengan pemerintah atau politik serta menolak melakukan donor darah. Ini persoalan yang bisa diatasi, dengan cara doktrin seratus persen Yehovah, seratus persen Indonesia.

Masalah pelik yang menebalkan anjuran pembubaran justru dari pola-pola penyebaran Sekte Yehuwa yang berisiko tinggi memunculkan gesekan horizontal antar pemeluk agama. Betapa tidak, dengan imbalan “jiwa yang terselamatkan” para penyebar Saksi Yehovah begitu militan menerobos batas-batas kepatutan dalam masyarakat. Contoh; pengikutnya jalan berdua mengetuk rumah orang dan mengajak membaca kitab suci versi Sekte Yehuwa kemudian memicu perdebatan sengit bahkan berujung pengusiran dan sebagainya. Masih ada sejumlah catatan merah dari penyebar injil versi Sekte Yehuwa yang tak bisa dipaparkan di sini satu persatu. Intinya, jika ingin mewartakan kedamaian dan kebahagiaan buatlah suasana di sekitarnya tenang dan nyaman bukannya meresahkan.(*)

#Sekte Yehuwa #Perppu Ormas #Ormas Radikal #HTI #Boni Hargens
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan