DUNIA kecantikan telah lama mengandalkan suntik botox untuk membantu mengencangkan kulit hingga menghilangkan kerutan. Botox atau Botulinum Toxin sejatinya ialah obat yang terbuat dari bakteri Clostridium botulinum, yakni bakteri yang dapat menyebabkan botulisme.
American Society of Plastic Surgeon mengungkapkan, bahwa suntikan botox memblokir sinyal saraf ke otot, yang berarti otot tidak dapat berkontraksi. Karena kontraksi ini bertanggung jawab untuk menonjolkan dan memperdalam kerutan yang ada. Suntikan botox memiliki fungsi untuk membuat wajah tampak lebih halus dan lebih muda.
Selain mengurangi kerutan wajah, botox juga dapat digunakan untuk masalah seperti keringat berlebih, migrain, mata berkedut, nyeri rahang, dan otot leher yang terlalu aktif. Beberapa orang juga bisa mendapatkan suntikan botox untuk melembutkan garis rahang persegi, menghaluskan dagu yang berlesung pipit, atau memperbaiki senyum yang terlalu bergetah.
Baca juga:
Mengenal Perawatan Botox Rambut

Umumnya efek botox baru akan terasa beberapa hari setelah obat disuntikkan dan akan bertahan sekira 3–6 bulan. Setelah itu, lambat laun otot akan berkontraksi lagi dan kerutan di kulit dapat muncul kembali.
Kendati demikian, kerutan tak akan separah sebelumnya karena otot akan mengerut setelah lama dilumpuhkan. Dosis pemberian botox dan area kulit yang perlu disuntik tergantung pada kondisi kesehatan dan respons tubuh terhadap obat tersebut.
Adapun sebagai efek samping, suntik botox biasanya dapat menimbulkan rasa sebagai berikut:
- nyeri
- bengkak/memar di lokasi suntikan
- sakit kepala
- demam
- kelopak mata turun atau alis miring
- mata kering atau keluar air mata secara berlebihan
- kedinginan
Baca juga:
Daxxify, Suntikan Penghilang Kerut Wajah Alternatif Botox

Namun, efek samping itu tentu tergantung dari respons tubuh terhadap bakteri dalam suntikan botox. Reaksi atau efek samping bisa berbeda-beda setiap orang.
Maka, sebelum memutuskan untuk melakukan suntik botox, pastikan kamu betul-betul tahu manfaat, efek samping, hingga mengapa kamu membutuhkannya. National Health Service UK juga menganjurkan, agar kamu mendapatkan suntikan botox oleh praktisi berpengalaman dan berkualifikasi.
Bahkan, kamu dapat mengonfirmasi beberapa hal, seperti:
- pelatihan, kualifikasi dan pengalaman mereka
- nama produk, lisensi, cara dan tempat pembuatan
- risiko atau efek samping produk
- kemungkinan terburuk
- perlindungan asuransi yang mereka miliki
Jika setelah suntik botox kamu mengalami efek samping, seperti sulit berbicara, sulit menelan, sesak napas, kelopak mata turun, atau gangguan penglihatan, segera periksakan diri ke dokter. (waf)
Baca juga:
Brotox, Botox untuk Laki-laki yang makin Populer