Sebangsa Ganti Status

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Minggu, 01 Januari 2023
Sebangsa Ganti Status
Ilustrasi ganti status. (Foto: MP/Fauzan)

MASA tahun baru status masih lama. Indonesia aja udah ganti status. Dua hari jelang pergantian tahun 2022, Presiden Joko Widodo secara resmi mencabut status PPKM. Keputusan tersebut diambil setelah dilakukan peninjauan selama 10 bulan terakhir terhadap situasi pandemi. Dari hasil kasus harian, positivity rate, tingkat perawatan rumah sakit atau, dan angka kematian tak menunjukkan peningkatan berarti sementara cakupan imunitas meninggi.

Meski begitu, Jokowi mengimbau agar masyarakat tak mengendurkan segala upaya dalam rangka memutus mata rantai penularan COVID-19, termasuk dengan tetap memakai masker di kerumunan atau tempat tertutup. Masyarakat tentu menyambut gembira pengubahan status dari PPKM menjadi Status Kedaruratan Kesehatan (Kepres 11/12 2020). Dengan begitu, momen Tahun Baru menyambut 2023 pun dirayakan beramai-ramai pada pelbagai titik di ruang terbuka, tak seperti berkegiatan di dua setengah tahun belakangan nan hanya berlangsung dari rumah masing-masing.

Harapan pun dilambungkan di fitur terbaru layanan status Direct Message (DM) Instagram. Mereka bersyukur bisa melalui hari-hari terberat selama 2022, lalu berharap tahun 2023 beroleh berkah, sehat, dan kembali bisa membangun mimpi nan selama PPKM dirasa sangat sulit digapai. Pandemi telah mengajarkan banyak orang untuk bergotong-royong saling membantu di tengah situasi sulit tanpa perlu melihat perbedaan latar belakang suku, agama, dan ras serta pandangan politik. Bekal persatuan tersebut sebisa mungkin harus terus lestari meski akan memasuki tahun politik menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pilpres dua periode terakhir dapat menjadi contoh baik untuk tetap menjunjung tinggi rasa hormat, persaudaraan, walau berbeda pilihan politik. Toh, Pilpres sifatnya cuma sesaat sementara persaudaraan abadi. Status harus berubah dari mengedepankan politik praktis menjadi mengutamakan harmoni satu bangsa atau sebangsa. Apalagi sejarah telah mengajarkan perbedaan suku, agama, dan ras bisa diselaraskan lewat penyamaan visi sebagai satu bangsa (one nation).

Sebangsa menjadi pedoman bagi Merahputih.com selama setahun penuh agar tiap-tiap orang bisa berefleksi ketika muncul upaya-upaya mengesampingkan persatuan demi kepentingan politik semata. Penting bagi tiap-tiap orang agar mengganti status di tahun politik meresapi sila ketiga persatuan sebagai satu bangsa. Rasanya bukan hal sulit mengganti status apalagi dibarengi dengan upaya-upaya menuju kebaikan. Toh tahun 2023, Sebangsa diprediksi akan kedatangan tamu rival bersama, tak lain resesi ekonomi.

Dengan memasang status Sebangsa, nan tak semata artfisial, maka segala alangan termasuk resesi akan tak terasa berat karena dilalui bersama bergotong-royong. Di pembuka tahun 2023, doa terbaik tentu saja agar niat baik tersebut bisa terwujud. Tak ada usaha sia-sia jika status sebagai Sebangsa telah menjadi identitas masing-masing orang. Lagi pula, sudah menjadi bagian dari hakikat manusia untuk selalu ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya. Maka, semangat perubahan tersebut bisa dimulai dengan ganti status.

Jika mimpi besar dirasa terlalu sulit digapai, sangat bisa dimulai dengan hal-hal kecil agar status berubah dari pengangguran menjadi karyawan atau usahawan. Begitu status berganti sudah pasti ekosistem di sekitarnya juga akan berubah. Anggap saja penggantian status sebagai monumen pengingat agar terus bersemangat dalam rangka mengusahakan hal-hal baik. Jangan pula menyepelekan atau mengolok-olok kebiasaan orang memasang status di pelbagai platform media sosialnya.

Mengganti atau memperbarui status di sosial media kini menjadi bentuk kehadiran pengguna di alam maya. Hasil survei Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Katadata Insight Center (KIC) diketahui dari 11 ribu responden terdapat sebanyak 56,2% sering update status di platform media sosial miliknya. Angka tersebut juga menunjukkan jika status menjadi bagian tak terpisahkan orang Indonesia dalam menggunakan sosial media. Bisa saja memperbarui status bukan untuk flexing, tetapi semacam harapan agar berubah menjadi energi untuk mengejar mimpi. MENDING GANTI STATUS KAN DARIPADA STATUS PALSU. (*)

#Breaking #Januari Ganti Status
Bagikan
Bagikan