BEGITU lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang, Sang Saka Merah-Putih berkibar tinggi, dan atlet berdiri di puncak podium, maka secepat kilat poster ucapan selamat para tokoh terkemuka menampilkan foto diri ukuran besar sontak bermunculan di media sosial. Padahal, perjuangan sang atlet meraih juara pada ajang internasional itu sesungguhnya jauh lebih besar ketimbang potret diri para tokoh di poster.
Para atlet, apalagi ketika menyandang Merah-Putih di dada, tak pernah setengah-setengah saat berjuang meraih kemenangan. Kerja keras mereka bahkan telah terjalin sejak bermimpi ingin menjadi atlet nasional. Tak sedikit atlet sejak usia dini berlatih keras agar memiliki stamina prima, mental bertanding mumpuni, sehingga punya jam terbang bermain tinggi semata-mata untuk bisa meraih cita-citanya berseragam garuda di dada.
Bagi mereka ketika sedang berjuang untuk negaranya, pada akhirnya hanya ada satu tangisan dengan dua arti berbeda. Pertama, tangisan kesedihan lantaran gagal. Kedua, tangis bahagia karena berhasil menjadi juara. Sialnya, kebanyakan orang, apalagi tokoh-tokoh dengan foto besar di poster, hanya punya lema kemenangan di setiap laga agar dirinya bisa ikutan tampil ketimbang secara tulus mengapresiasi perjuangan para atlet.
Memang belum menjadi pemandangan umum ketika para atlet gagal, lantas para tokoh maju mengambil peran berani 'pasang badan' untuk sebatas mengapresiasi kerja keras para pejuang olahraga tersebut. Justru jauh lebih mulia para pedagang memberikan secara cuma-cuma dagangannya saat sang atlet mampir ke tokonya. Sebab, bagi para pedangan para atlet tersebut sebaik-baiknya putra-putri terbaik bangsa rela berjuang tanpa kenal lelah demi menjunjung tinggi Sang Saka Merah-Putih.
Dalam rangka menyemarakkan gelaran Pesta Olahraga Asia Tenggara atau Sea Games 2023 di Kamboja pada bulan Mei, Merahputih.com mengusung tema Sebangsa Angkat Piala sebagai doa terbaik sekaligus turut mendorong seluruh masyarakat mendukung perjuangan para pejuang olahraga Indonesia agar bisa mencapai hasil terbaik.
Angkat Piala, bukan semata tentang kemenangan, tetapi seluruh proses perjuangan bahkan di dalamnya pun ada kenyataan pahit pernah gagal untuk kemudian menjadi bahan belajar menatap baku juang selanjutnya. Dengan menyuguhkan pembaca perspektif lebih lebar maka arti Angkat Piala akan jauh lebih apresiatif daripada cuma menang. Angkat Piala berarti berjuang. Bahkan, peran keluarga, orang terdekat, dan segenap dukungan rakyat Indonesia merupakan bagian dari perjuangan tersebut.
Perjuangan masyarakat se-Tanah Air dalam mendukung para atlet malahan bisa lebih kompleks. Misal, ada para pekerja mempercepat pekerjaannya agar selesai lebih awal untuk bisa menonton laga sepakbola Timnas Garuda melawan seterunya. Pekerja itu tentu berhasil Angkat Piala dalam menuntaskan pekerjaannya agar selanjutnya bisa mendukung atlet kebanggannya.
Perjuangan orang biasa, musisi, pekerja urban, pemain film, seniman, dan lainnya turut pula menjadi kisahan dalam tema Sebangsa Angkat Piala sebab pada akhirnya semua akan menangis, semoga berarti kemenangan. Puk puk puk sini peluk. (*)