Seba Baduy, Bentuk 'Upeti' pada Pemerintah Sebelum COVID-19, ritual Sebab Baduy diikuti ribuan warga Baduy. (merahputih.com/Sucitra De)

TRADISI Seba Baduy sudah menjadi ritual tahunan sejak zaman nenek moyang warga Baduy. Konon tradisi ini sudah ada sejak tahun 1526 Masehi. Meskipun belum ditemukan catatan resmi mengenai asal mula tradisi Seba Baduy ini. Munculnya tradisi ini menurut para pakar adalah saat Kerajaan Demak memperluas wilayah kekuasaannya ke Banten dan mendirikan Kesultanan Banten.

Tradisi ini menjadi kesempatan bagi suku Baduy untuk bersilaturahmi dengan Gubernur Banten, yang mereka panggil Bapak Gede. Pada tradisi ini berlangsung, seluruh masyarakat Baduy Luar dan Baduy Dalam menyerahkan hasil tani atau Bumi mereka kepada pemerintah setempat. Kemudian ini yang biasa disebut dengan 'upeti untuk kerajaan'. Ini adalah bentuk rasa syukur karena karena hasil panen yang melimpah-ruah. Tak ada paksaan bagi warga Baduy untuk menjalankan tradisi ini.

Baca Juga:

Petik Laut Wujud Rasa Syukur Hasil Laut Melimpah

baduy
Tradisi Seba Baduy untuk menjaga silaturahmi dengan penguasa. (merahputih.com/Abdul Majid)

Tradisi ini dijalankan oleh warga Baduy setelah melaksanakan Puasa Kawalu. Yakni kegiatan yang dilakukan oleh orang Baduy selama tiga bulan dan musim panen tiba. Pada ritual Puasa Kawalu itu, masyarakat luar dilarang memasuki wilayah Baduy Dalam, yang meliputi Cibeo, Cikeusik, dan Cikartawana.

Salah satu pesan yang selalu disampaikan kepada Pemerintah di Provinsi Banten agar tetap menjaga kelestarian alam di wilayah mereka. Masyarakat Baduy khawatir jika lingkungan alam di sekitar tempat tinggal mereka menjadi semakin rusak oleh ulah manusia. Karena, hal itu dapat mengancam kehidupan mereka yang mayoritasnya mengandalkan hasil Bumi.

Baca Juga:

Kentrung, Seni Sastra Lisan Tuban dari Zaman Walisongo

baduy
Menyerahkan hasil tani atau Bumi mereka kepada pemerintah setempat. (merahputih.com/Abdul Majid)

Masyarakat Baduy atau disebut juga sebagai Urang Kanekes, selain tetap kukuh mempertahankan adat. Mereka juga sangat menjaga alam di wilayah mereka bermukim. Ini sesuai dengan pepatah, Lojor teu meunang dipotong, pendek teu meunang disambung, yang artinya panjang tidak boleh dipotong, pendek tidak boleh disambung. Itulah yang memberikan makna bahwa hidup harus sesuai ketetapan Tuhan. Kemudian menjaga yang telah diberikan oleh Tuhan.

Budayawan tatar Sunda Wawan Setiawan Husin yang beberapa waktu lalu ditemui merahputih.com mengatakan, tradisi Seba bahwa pemerintah provinsi Banten sangat menghargai tradisi ini. Wawan menggunakan istilah Sunda 'nyakola' dan 'teu paburisat', yang dapat diartikan nyakola berarti berpendidikan dan teu paburisat berarti tidak amburadul. (*)

Baca Juga:

Adat Bundo Kanduang dalam Sistem Matrilineal Budaya Minangkabau

Penulis : P Suryo R P Suryo R
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
 Serba-Serbi Tradisi Lebaran di Indonesia
Tradisi
Serba-Serbi Tradisi Lebaran di Indonesia

Selain berkumpul bersama keluarga, ada sederet tradisi lain yang hidup di Indonesia selama Lebaran

Mojang Jajaka Kota Bandung 2023 harus Jadi Role Model Generasi Muda Kota Bandung
Travel
Mojang Jajaka Kota Bandung 2023 harus Jadi Role Model Generasi Muda Kota Bandung

mengajak para mojang jajaka menjadi role model pemuda pemudi Kota Bandung.

Microlibrary Alun-alun Bandung dengan 7.000 Koleksi Buku
Travel
Microlibrary Alun-alun Bandung dengan 7.000 Koleksi Buku

Microlibrary Alun-alun Bandung komitmen pemerintah menambah sarana prasarana.

Setelah 35 Tahun, Lomba Kereta Peti Sabun Hadir Lagi di Bandung!
Travel
Setelah 35 Tahun, Lomba Kereta Peti Sabun Hadir Lagi di Bandung!

sudah 35 tahun vakum, akhirnya Lomba Kereta Peti Sabun kembali digelar.

Angkat Piala pada Lima Destinasi Wisata Super Prioritas Indonesia
Travel
Angkat Piala pada Lima Destinasi Wisata Super Prioritas Indonesia

Pemerintah mendorong lima destinasi super prioritas yang ada di Tanah Air

Cobain Camilan Variasi Terbaru dengan Bentuk Unik
Kuliner
Cobain Camilan Variasi Terbaru dengan Bentuk Unik

Garuda Food sajikan variasi terbaru.

Serunya Mencicip Kuliner 'Jelajah Rasa Jalur Mudik' di FKS 2023
Fun
Serunya Mencicip Kuliner 'Jelajah Rasa Jalur Mudik' di FKS 2023

FKS 2023 hadirkan ragam jenis kuliner khas jalur mudik.

Vila Adamare, Hidden Gem Baru untuk Sempurnakan Healing di Bali
Travel
Vila Adamare, Hidden Gem Baru untuk Sempurnakan Healing di Bali

Vila Adamare hadir dengan konsep minimalis yang siap menyempurnakan pengalaman healing.

Masjid Raya Al Jabbar, Masjid Apung Rancangan Ridwan Kamil
Travel
Masjid Raya Al Jabbar, Masjid Apung Rancangan Ridwan Kamil

Al Jabbar juga merupakan salah satu nama dari Asmaul Husna yang dituliskan di bagian mihrab masjid.

Wisata Beda dan Unik, Sambangi Industri Pesawat PTDI Bandung saja
Travel
Wisata Beda dan Unik, Sambangi Industri Pesawat PTDI Bandung saja

Edutainment Factory Tour yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan fasilitas kepada masyarakat