Teknologi

Sea Hunter, Berlayar Tanpa Awak Keliling Dunia

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 06 Februari 2018
Sea Hunter, Berlayar Tanpa Awak Keliling Dunia
Sea Hunter kapal tanpa awak.

MUNGKINKAH sebuah kapal perang berlayar tanpa awak? Jawabannya ternyata memungkinkan.

Serba otomatis tengah menjadi tren pada dunia teknologi. Industri otomotif tengah menyempurnakan mobil-mobil tanpa pengemudi untuk berada di jalan-jalan. Perkembangannya mulai dari sekedar mengantarkan barang sampai menjemput penumpang.

Teknologi drone pada pesawat terbang pengintai sudah menunjukan prestasi dalam dunia militer. Terbukti dengan berbagai misi militer seperti penangkapan Osama bin Laden di Pakistan. Yang masih anyar adalah penyelamatan di laut terhadap korban terseret arus menggunakan pesawat drone.

Saat ini tengah diujicobakan drone kapal perang yang nantinya akan bergabung dengan armada laut Amerika Serikat. Kapal perang tanpa awak ini memiliki nilai sekitar Rp265 miliar dengan panjang sekitar 40 m yang dinamakan Sea Hunter.

sea hunter

Kapal ini dapat berlayar selama berbulan-bulan dan mencari kapal selam yang berada di kedalaman laut. Hebatnya dilakukan tanpa ada seorang awak kapalpun di dalamnya.

Perkembangan pada Sea Hunter ini seperti membuka era baru bagi kehadiran inovasi peralatan militer untuk kebutuhan masa depan.

Kemampuan mesinnya pun tak kalah canggih dengan kebisaan kapal ini berlayar tanpa awak. Teknologi mesinnya membuat kapal ini mampu berlayar bermil-mil tanpa bantuan kelasi mekanik.

Mesin penunjang kapal ini adalah dua mesin diesel yang mampu mencapai kecepatan maksimal sekitar 27 knot atau setara dengan 31 km/jam. Radarnya pun digadang-gadang mampu menentukan titiknya sendiri dan posisi kapal lainnya.

Meskipun nantinya akan masuk dalam armada militer Amerika Serikat. Namun kapal ini tidak dimuati dengan persenjataan. Sea Hunter hanya menjalankan tugas sebagai pengintai saja.

Sea Hunter memiliki nilai miliaran rupiah itu namun bukan berarti biaya operasionalnya menjadi mahal. Untuk ukuran kapal seperti Sea Hunter dalam sehari hanya memakan biaya sekitar Rp271 juta/hari. Biaya yang sangat murah bila dibandingkan dengan kapal yang memakai awak.

Kapal tanpa awak ini digarap oleh Defence Advanced Research Projects Agency (DARPA) yang kemudian diserahkan pada Office of Naval Research (ONR). ONR yang akan meneruskan pengembangan untuk menjadi kapal yang siap difungsikan dalam armada laut militer.

Alexander Walan, manajer program DARPA untuk Teknologi Taktikal dalam laman Mirror menjelaskan bahwa kolaborasi dengan ONR mendekatkan pada kenyataan membangun armada laut di masa depan. Armada laut yang merupakan kombinasi kapal berawak dan kapal tak berawak. Yang tujuannya adalah menyelesaikan misi.

sea hunter

Bahkan Walan mengatakan bukan hal yang mustahil dalam beberapa bulan kedepan Sea Hunter sudah dapat aktif menjalankan misi di dunia militer.

Sea Hunter sudah memenuhi kemampuannya ketika ditest di tahun 2016. Dari angkatan laut sendiri menyebutkan bahwa kehadiran Sea Hunter dapat merombak percaturan di laut. Meskipun lebih kecil dibandingkan dengan kapal-kapal perang lainnya, namun kemampuan Sea Hunter merupakan jawaban di masa depan.

ONR berpendapat Sea Hunter tengah menuju kesempurnaan dengan memasukan teknologi-teknologi terbaru yang tengah dikembangkan. Sea Hunter diharapkan mampu memuat data dan memprosesnya sendiri seperti artificial intellegence (AI). Pertanyaannya masih perlukah awak kapal di masa depan? (psr)

#Angkatan Laut
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan