Media Sosial
Schmooze, Aplikasi Kencan Berdasarkan Selera Humor
KETERTARIKAN fisik, hobi, atau genre lagu & film yang sama rasanya tidak cukup untuk menjadi acuan dalam mencari pasangan. Ada satu hal yang tidak kalah esensial, yaitu selera humor yang sama.
Fenomena ini pun ditangkap dan diresponi dengan baik oleh Vidya Madhavan, perempuan lulusan teknik mesin di India. Ia percaya bahwa selera humor yang serupa bisa menjadi acuan yang tepat dalam mencari pasangan.
Dari ide tersebut, ia memutuskan untuk menciptakan Schmooze, aplikasi kencan online untuk para generasi Z yang terbiasa untuk berkomunikasi dengan meme.
Aplikasi beta yang diluncurkan pertama kali pada musim panas tahun lalu itu diuji kepada 200 mahasiswa di Stanford University. Walau belum santer terdengar layaknya aplikasi kencan online lainnya seperti Tinder dan Bumble, Schmooze sudah mulai terkenal di kalangan anak kampus.
Baca juga:
Mendapatkan respon yang positif, kini aplikasi Schmooze telah diunduh sebanyak lebih dari 10,000 kali oleh orang-orang di seluruh penjuru dunia.
Mekanismenya, para user bisa melakukan swipe kiri dan kanan terhadap lebih dari 5,000 meme yang tersedia di aplikasi Schmooze.
Dilansir dari Tech Crunch, saat ini Schmooze menambahkan 200 meme setiap harinya dan menghapus meme yang sudah tidak relevan lagi. "Tidak ada lagi yang perduli dengan (meme) tentang pemilu Amerika Serikat lagi," ungkap Madhavan.
Schmooze memanfaatkan hash tag dan bio milik tiap akun untuk menampilkan match yang sesuai untuk menghubungkan orang-orang. Madhavan menjelaskan bahwa aplikasi ini menggunakan algoritma humor yang 'menjodohkan' orang berdasarkan selera mereka terhadap meme.
Baca juga:
Tinder akan Perkenalkan Fitur Background Checks dalam Aplikasi
Dilansir dari Hypebeast , Schmooze telah menghubungkan lebih dari 90,000 match, walau masih sedikit jumlah pengguna yang beralih ke platform pesan instan pribadi.
Walau banyak kompetitor raksasa yang telah hadir duluan di dunia aplikasi kencan online, Schmooze percaya bahwa keunikan mereka yang memanfaatkan selera humor user mampu menarik audiens tertentu.
Aplikasi Schmooze pun baru saja menutup kesepakatan dengan Ulu Ventures sebesar USD 270,000 atau sekitar Rp 3,9 miliar. Schmooze pun sukses meraih exposure yang tinggi dari iklannya di TikTok. (SHN)
Baca juga: