SBY Instruksikan Kader Demokrat Keluar dari Koalisi, PD: Itu Bentuk Kepedulian Terhadap Bangsa

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 19 April 2019
SBY Instruksikan Kader Demokrat Keluar dari Koalisi, PD: Itu Bentuk Kepedulian Terhadap Bangsa
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Solo (tengah dari belakang) menemani Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat berkunjung di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (8/4

MerahPutih.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Solo, mendukung penuh instruksi Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait penarikan 'pasukan' dari kantor Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan meminta pengurus partai untuk tidak terlibat dalam segala kegiatan yang bertentangan dengan konstitusi.

"Saya tegaskan disini kader Partai Demokrat Solo mendukung instruksi langsung SBY itu," ujar Ketua DPC Solo, Supriyanto di Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/4).

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Solo (tengah dari belakang) menemani Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat berkunjung di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (8/4). (MP/Ismail)
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Solo (tengah dari belakang) menemani Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat berkunjung di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (8/4). (MP/Ismail)

Ia menjelaskan keputusan SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap bangsa dan negara. Sebagai orang yang pernah menjabat menjadi presiden dua periode pastinya selalu berpikir sebagai seorang negarawan.

"Sebagai seorang negarawan sejati, SBY sangat prihatin dengan kondisi politik bangsa Indonesia setelah Pemilu 2019 selesai," papar dia.

Instruksi SBY, kata Supriyanto, mengajak kader agar tidak terlibat dalam segala kegiatan yang bertentangan dengan inkonstitusional sangatlah tepat. Ia pun tidak ingin suhu panas politik akibat klaim kemenangan Pilpres 2019 bisa berdampak negatif bagi bangsa ini.

"Masih ada cara elegan yang bisa mendinginkan suasana pasca pilpres. KPU sebagai penyelengara pemilu juga harus dihormati," kata dia.

PD di daerah, lanjut dia, mendukung penuh instruksi SBY itu. Ia berharap kader di daerah lain juga melakukan hal sama dengan menjalankan printah SBY ini.

Diketahui Presiden ke-6 yang kini menjabat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY membaca situasi politik pasca pemungutan suara Pemilu 2019 yang menunjukkan ketegangan.

Dia pun melihat situasi bisa berkembang ke arah yang membahayakan politik dan keamanan.

Oleh karena itu, dia menginstruksikan pengurus dan kader partainya untuk tidak terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan konstitusi dan undang-undang serta bertentangan dengan kebijakan partai.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan paparan saat pengukuhan Kogasma untuk Pemilukada 2018 dan Pilpres 2019 ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan paparan saat pengukuhan Kogasma untuk Pemilukada 2018 dan Pilpres 2019 ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Arahan SBY itu ditujukan kepada Ketua Dewan Pembina Demokrat EE Mangindaan, Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Amir Syamsuddin, Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan, dan Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Pandjaitan.

Surat juga ditembuskan kepada Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Selain itu, SBY menginstruksikan untuk secara terus-menerus memantau dari dekat perkembangan di Tanah Air. (Ism)

#Partai Demokrat
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan