SBY: Apakah Ada Kegentingan sehingga Sistem Pemilu Diganti di Tengah Jalan Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. (ANTARA/HO-Dokumen Pribadi)

MerahPutih.com - Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi gugatan sistem Pemilihan Umum (Pemilu) yang tengah berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK).

Dalam tulisannya yang diunggah di Facebook pribadinya, Minggu (19/2), SBY mengaku tertarik soal isu pergantian sistem Pemilu yang kini tengah digugat di MK.

Baca Juga

Bawaslu Minta Jajarannya Tingkatkan Kewaspadaan Jelang Pemilu 2024

"Benarkah sebuah sistem pemilu diubah dan diganti ketika proses pemilu sudah dimulai, sesuai dengan agenda dan "time-line" yang ditetapkan oleh KPU? Tepatkah di tengah perjalanan yang telah direncanakan dan dipersiapkan dengan baik itu, utamanya oleh partai-partai politik peserta pemilu, tiba-tiba sebuah aturan yang sangat fundamental dilakukan perubahan? Ini tentu dengan asumsi bahwa MK akan memutuskan sistem proporsional tertutup yang mesti dianut dalam pemilu 2024 yang tengah berjalan saat ini," kata SBY

SBY melanjutkan, tepatkah di tengah perjalanan yang telah direncanakan dan dipersiapkan dengan baik itu, utamanya oleh partai-partai politik peserta pemilu tiba-tiba sebuah aturan yang sangat fundamental dilakukan perubahan kalau MK memutuskan sistem proporsional tertutup yang mesti dianut dalam Pemilu 2024 yang tengah berjalan saat ini.

Pertimbangan lainnya, menurut dia, apakah saat ini ketika proses pemilu telah berlangsung, ada sebuah kegentingan di Indonesia, seperti situasi krisis tahun 1998 dulu misalnya.

"Sehingga sistem pemilu mesti diganti di tengah jalan. Mengubah sebuah sistem tentu amat dimungkinkan. Namun, di masa 'tenang', bagus jika dilakukan perembukan bersama, ketimbang mengambil jalan pintas melakukan 'judicial review' ke MK," tambahnya.

Baca Juga

Bawaslu Siap Kerja Sama dengan TikTok, Harap Ada Fitur Pelaporan Khusus Pemilu

SBY mengatakan sangat mungkin sistem pemilu Indonesia bisa disempurnakan karena melihat sejumlah elemen yang perlu ditata lebih baik. Namun, kata dia, hendaknya penyempurnaannya hanya bergerak dari terbuka-tertutup.

Dalam tatanan kehidupan bernegara yang baik dan sistem demokrasi yang sehat, kata dia, ada semacam konvensi baik yang bersifat tertulis maupun tidak.

"Apa yang saya maksud, jika hendak melakukan perubahan yang bersifat fundamental, misalnya konstitusi, maka bentuk negara, sistem pemerintahan, dan sistem pemilu pada hakikatnya rakyat perlu diajak bicara, perlu dilibatkan. Ada yang menggunakan sistem referendum formal maupun jajak pendapat yang tidak terlalu formal," ucapnya.

Menurut SBY, lembaga-lembaga negara, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif tidak boleh begitu saja menggunakan kekuasaan yang dimilikinya dan kemudian melakukan perubahan sangat mendasar yang berkaitan dengan hajat hidup rakyat secara keseluruhan.

"Menurut pendapat saya, mengubah sistem pemilu itu bukan keputusan dan bukan pula kebijakan ('policy') biasa, yang lazim dilakukan dalam proses dan kegiatan manajemen nasional (kebijakan pembangunan misalnya)," kata dia.

Bagaimana pun, menurut dia, rakyat perlu diajak bicara. Semua pihak harus membuka diri dan mau mendengar pandangan pihak lain, utamanya rakyat.

"Mengatakan 'itu urusan saya dan saya yang punya kuasa', untuk semua urusan, tentu tidaklah bijak. Sama halnya dengan hukum politik 'yang kuat dan besar mesti menang, yang lemah dan kecil ya harus kalah', tentu bukan pilihan. Hal demikian tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang kita anut bersama," pungkasnya. (*)

Baca Juga

Ketua KPU Optimistis Menyelenggarakan Pemilu 2024 dengan Lancar

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Yusril Ihza Mahendra Ramaikan Bursa Capres-Cawapres
Indonesia
Yusril Ihza Mahendra Ramaikan Bursa Capres-Cawapres

"Jadi saat rakornas kemarin itu semua yang hadir menginginkan Pak Yusril dicalonkan Partai Bulan Bintang sebagai capres ataupun cawapres. Jadi Partai Bulan Bintang sepakat dalam satu komando mencalonkan Pak Yusril maju capres-cawapres," ujar Wakil Ketua Umum PBB, Dwianto Ananias

Pesawat Qantas Mendarat Selamat Setelah Sempat Terbang dengan 1 Mesin
Dunia
Pesawat Qantas Mendarat Selamat Setelah Sempat Terbang dengan 1 Mesin

Pesawat Qantas sempat mengirimkan sinyal bahaya sebelum akhirnya berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Sydney pada Rabu (18/1).

Megawati Minta BRIN dan TVRI Berjuang di Tengah Keterbatasan
Indonesia
Megawati Minta BRIN dan TVRI Berjuang di Tengah Keterbatasan

Dengan keterbatasan itu, kata dia, rakyat Indonesia tetap bisa mengalahkan penjajah.

Heru Budi Kukuhkan 19 Anggota DTKJ, Upaya Pemprov DKI Atasi Kemacetan
Indonesia
Heru Budi Kukuhkan 19 Anggota DTKJ, Upaya Pemprov DKI Atasi Kemacetan

Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono mengukuhkan 19 anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) periode 2023-2026 di Balairung, Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, pada Senin (25/9).

Tol Palembang-Indralaya Ditutup Sementara
Indonesia
Tol Palembang-Indralaya Ditutup Sementara

bagi pengguna jalan yang ingin melintas dari GT Palembang ke arah Indralaya atau sebaliknya agar dapat menggunakan jalan nasional (non-tol) sebagai alternatif rute.

Tol Cisumdawu Dipastikan Bisa Dipakai Buat Mudik 2023
Indonesia
Tol Cisumdawu Dipastikan Bisa Dipakai Buat Mudik 2023

Dengan beroperasinya Tol Cisumdawu maka lalu lintas di Tol Cipularang, bisa berkurang

Kejagung Kembali Panggil Eks Mendag M Lutfi sebagai Saksi Perkara CPO
Indonesia
Kejagung Kembali Panggil Eks Mendag M Lutfi sebagai Saksi Perkara CPO

"Pemanggilan dijadwalkan penyidik pada Selasa, tanggal 1 Agustus 2023," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana di Jakarta, Kamis (27/7).

PPP Jamin Sandiaga Uno Mampu Dongkrak Suara Ganjar di Pilpres 2024
Indonesia
PPP Jamin Sandiaga Uno Mampu Dongkrak Suara Ganjar di Pilpres 2024

Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi yakin, Ketua Bapillu partainya yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu menjadi nilai tambah jika dipasangkan dengan Ganjar pada Pilpres 2024

NasDem: Jokowi Memahami Parpol Koalisi Tolak Proporsional Tertutup
Indonesia
NasDem: Jokowi Memahami Parpol Koalisi Tolak Proporsional Tertutup

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memahami sikap delapan partai politik parlemen menolak sistem proporsional tertutup.

[HOAKS atau FAKTA]: Daftar Kerja di KCIC Harus Bisa Berbahasa Mandarin
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Daftar Kerja di KCIC Harus Bisa Berbahasa Mandarin

Di dalam unggahan milik akun Facebook bernama Ira Kampay, terdapat hasil tangkapan layar dari sebuah media, mengenai lowongan kerja sebagai Mandarin Interpreter.