Satu Polisi Korban Penyerangan Polsek Ciracas Sudah Lepas Ventilator
Merahputih.com - Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Letnan Jenderal Bambang Dwi Hasto mengaku jika para korban penganiayaan oknum TNI kasus Polsek Ciracas masih dirawat intensif. Para korban itu terdiri dari satu sipil dan dua anggota Polri.
Satu korban dari anggota Polri yang sebelumnya mengalami penurunan oksigen pada saluran napas atau saturasi, sudah membaik. Kini, yang bersangkutan sudah tidak lagi menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator.
Baca Juga
Puluhan Anggota Diperiksa, KSAD Janji Hukum Berat Pelaku Penyerangan Polsek Ciracas
"Pasien yang ketiga Bripda sudah lepas ventilator. Sebelumnya mengalami saturasi karena adanya infeksi di paru-paru sebelah kiri," kata Bambang Dwi Hasto di Markas Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad), Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (9/9).
Pasien tersebut sebelumnya sudah menjalani CT Scan saat dipindah ke RSPAD. "Kemarin sudah di CT Scan tidak ada patah tulang dan tidak ada pendarahan di kepala," ujarnya.
Penurunan saturasi yang diderita pasien ketiga disebabkan karena ada pendarahan di saluran pernapasan akibat trauma pada paru-paru.
"Ada gumpalan darah yang menutup saluran napas," katanya.
Baca Juga
Prada MI Jadi Tersangka Kasus Penyerangan Polsek Ciracas
Sementara itu, dua korban lainnya kondisinya pun masih memprihatinkan. Pasien kedua dengan inisial E yang juga merupakan anggota Polri berpangkat Brigadir mengalami luka di bagian mata dan pipi kanan.
"Keluhan mata nyeri ada bayangan bulat tegas di maksila rongga sinus di bawah mata. Setelah operasi retina didapatkan ada robekan di lapisan retina termasuk kerusakan," kata dia. (Knu)