MerahPutih.com - Sejumlah aksi massa yang mengatasnamakan JAKARTA BEGERAK ricuh dengan aparat kepolisian, ketika akan menggelar unjuk rasa menolak perhelatan mobil balap Formula E yang digarap Gubernur Anies Baswedan.
Kericuhan diduga karena salah satu peserta aksi ditabrak oleh Mobil pengurai massa (RAISA) milik Polres Jakarta Pusat saat akan menyampaikan aspirasi.
Buntut dari tersundul rekannya oleh mobil tersebut, sejumlah massa aksi geram lalu meluapkan emosi dengan memukul mobil RAISA dengan sebuah bambu. Bambu itu awalnya digunakan untuk memasang bendera. Massa melampiaskan kemarahan dengan memukul pakai tangan kosong.
Baca Juga:
Akibat keberingasan massa itu, salah satu peserta bernama Felix yang disinyalir jadi provokator terpaksa diamankan aparat ke mobil tahanan Polres Metro Jakpus yang terparkir di depan Gedung DPRD DKI. Massa kembali beringas ketika Felix akan dibawa oleh mobil tahanan ke arah Tugu Tani.
"Teman saya ditabrak mobil polisi. Saya dipukuli hampir satu regu dengan polisi-polisi muda yang tidak punya ahklak," ujar anggota massa Jakarta Bergerak, Aldi di Jalan Kebon Sirih.
Aldi menuturkan, akibat keberingasan polisi tersebut, telepon genggam miliknya hancur layar depannya. Ia bilang HP tersebut ia beli dengan harga yang cukup mahal hingga ditaksir Rp 18 juta.

Yang paling disayangkannya, seluler miliknya itu digunakannya sebagai alat koordinasi aksi untuk menggagalkan perhelatan ajang mobil listrik Formula E.
Diketahui, polisi melarang aksi mereka lantaran Ibu Kota masih PPKM Level 3. Pergerakan warga harus di batasi.
"Tuntutannya tolak dan batalkan Formula E. Sudah jelas yang dipake itu uang rakyat. Ini masa pandemi masih banyak kebutuhan-kebutuhan rakyat yang lebih urgent dari pada balapan, rakyat butuh makan laper bukan balapan," paparnya.
Baca Juga:
Demo Formula E Ricuh, KPK Minta Laporan Dugaan Korupsi Lewat Saluran Dumas
Dikabarkan massa aksi yang tertabrak dengan sopir mobil RAISA itu, sudah bersepakat berdamai dan tidak ada lagi mengungkit masalah-masalah yang dianggapnya tanpa kesengajaan.
"Saya yakin bapak ini (sopir RAISA) engga sengaja," tegas Kabag Ops Polres Jakarta Pusat, Guntur Muhammad Thariq. (Asp)