Satgas Ungkap PSBB Transisi Jakarta Pengaruhi Penularan COVID-19 Pulau Jawa

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 11 September 2020
Satgas Ungkap PSBB Transisi Jakarta Pengaruhi Penularan COVID-19 Pulau Jawa
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta pada Jumat (11/9/2020) (ANTARA/Prisca Triferna)

MerahPutih.com - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyatakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi yang dilakukan DKI Jakarta berdampak terhadap kenaikan mobilitas atau pergerakan orang di Pulau Jawa.

“Jadi rupanya efek dari mobilitas penduduk karena adanya PSBB transisi di Jakarta ternyata memiliki efek ke berbagai wilayah di Pulau Jawa,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam diskusi Satgas Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta pada Jumat (11/9).

Menurut Wiku, jika dilihat dari zonasi yang ada saat ini, terjadi penambahan zona merah dari 65 kabupaten/kota menjadi 70 kabupaten/kota dan 230 kabupaten/kota di zona oranye naik menjadi 267 kabupaten/kota.

Baca Juga:

Jakarta Kembali PSBB, Datang ke Yogyakarta Harus Bawa Surat Bebas COVID-19

“Jadi terlihat bahwa aktivitas penduduk, mobilitas penduduk itu, berkontribusi dalam peningkatan jumlah kasus,” kata Wiku.

Ia menjelaskan, PSBB transisi di Jakarta membawa dampak terhadap penularan COVID-19 di Indonesia.

Hal itu, kata dia, terlihat dari jumlah kontribusi kasus Pulau Jawa dan bertambahnya zona merah.

"Jadi rupaya efek dari mobilitas penduduk karena adanya PSBB transisi di Jakarta ternyata punya efek ke berbagai wilayah," kata Wiku.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengumumkan kembali PSBB awal. (Foto: MP/Asropih)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengumumkan kembali PSBB awal. (Foto: MP/Asropih)

Wiku mengatakan, Jawa dan Bali berkontribusi menyumbang 64,18 persen jumlah kasus nasional berdasarkan data yang dikumpulkan Satgas hingga 10 September 2020.

"Kasus di Pulau Jawa dan Bali itu per tanggal 10 September itu kontribusi terhadap kasus nasionalnya adalah 64,18 persen," ujar dia.

Zona merah pun secara nasional bertambah dari 65 kabupaten/kota menjadi 70 kabupaten/kota.

Kemudian, zona oranye atau risiko sedang bertambah dari 230 kabupaten/kota menjadi 267 kabupaten/kota.

Baca Juga:

Warga Jakarta Nilai Keputusan Anies Tarik Rem Darurat Tepat

Sementara itu, zona kuning atau risiko rendah COVID-19 menurun dari 151 kabupaten/kota menjadi 114 kabupaten/kota.

"Bisa saja menurun karena berpindah menjadi zona oranye," ujar dia.

"Jadi terlihat bahwa aktifitas penduduk, mobilitas penduduk itu berkontribusi pada peningkatan jumlah kasus," ucap Wiku.

Berdasarkan data hingga Jumat pukul 12.00 WIB ini, ada penambahan 3.737 kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus di Indonesia kini mencapai 210.940 orang, terhitung sejak kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Informasi ini diungkap Satgas COVID-19 melalui data yang disampaikan kepada wartawan pada Jumat sore. (Knu)

Baca Juga:

Wakapolri Klaim PSBB Total di Jakarta Masih Dalam Pembahasan

#Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan