Satgas COVID-19 Soroti Potensi Penyebaran COVID-19 di Klaster Pengungsian

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 24 Februari 2021
Satgas COVID-19 Soroti Potensi Penyebaran COVID-19 di Klaster Pengungsian
Banjir mulai surut di Desa Karangharja, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Senin (22/2/2021) pukul 09.00 WIB. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

Merahputih.com - Timbulnya pengungsi akibat bencana banjir di sebagian wilayah Indonesia menjadi suatu hal yang harus diantisipasi dengan baik. Karena saat ini dalam masa pandemi dan lokasi pengungsian dapat berpotensi terjadinya penularan COVID-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito meminta disiplin protokol kesehatan di lokasi pengungsian terus diterapkan. Pencegahan ini dapat dilakukan melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat termasuk juga skrining melalui rapid test antigen.

"Sehingga mereka yang positif dapat segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan di daerahnya untuk memperoleh penanganan lebih lanjut,” ujar Wiku dalam keteranganya, Rabu (24/2).

Baca Juga

Pemprov DKI Temukan Pengungsi Banjir Positif COVID-19

Dalam penanggulangan bencana alam, para petugas yang berada di posko-posko COVID-19 daerah dapat membantu penyediaan bantuan serta mengawasi kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Hal ini agar para pengungsi tidak tertular COVID-19. Sehingga pengungsian tidak menjadi klaster baru. Bencana alam membawa tantangan sendiri namun dengan bergotong royong, dapat mencegah terjadinya penularan COVID-19.

Pemerintah pun telah melakukan berbagai upaya dalam penanggulangan bencana alam yang terjadi dalam masa pandemi.

Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memberi perhatian penuh terhadap pengungsi, kerusakan, serta proses rehabilitasi banjir yang terjadi.

“Semoga bencana banjir yang sedang dihadapi beberapa provinsi dapat segera teratasi,” lanjut Wiku.

Warga melintasi banjir di perumahan Pondok Hijau Permai, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (7/2/2021). Menurut warga, banjir setinggi 20 cm hingga 1 meter tersebut terjadi akibat curah hujan tinggi. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.
Warga melintasi banjir di perumahan Pondok Hijau Permai, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (7/2/2021). Menurut warga, banjir setinggi 20 cm hingga 1 meter tersebut terjadi akibat curah hujan tinggi. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyebut sejumlah pengungsi banjir terkonfirmasi positif COVID-19 setelah menjalani pemeriksaan swab antigen.

Anies mengatakan tim medis telah menempatkan pengungsi tersebut di tenda isolasi.

"Ada beberapa lokasi memang ditemukan warga ketika dites antigen hasilnya positif lalu mereka ditempatkan di tenda isolasi," ujar Anies.

Baca Juga

Mensos Risma Serahkan Bantuan Senilai Rp200 Juta untuk Korban Banjir Bekasi

Anies menuturkan pihaknya juga telah melakukan pengetesan lebih lanjut kepada pengungsi banjir yang dinyatakan positif tersebut.

Dia berkata pengungsi tersebut akan dipindahkan ke tempat isolasi khusus atau dirujuk ke rumah sakit bila dibutuhkan. Anies tidak merinci lokasi ditemukannya pengungsi yang dinyatakan COVID-19. Dia hanya menyampaikan temuan itu diperoleh dari beberapa lokasi pengungsian. (Knu)

#Banjir #COVID-19 #Kasus Covid #Vaksin Covid-19
Bagikan
Bagikan